SuaraBojonegoro.com — Pemkab Bojonegoro mendukung penuh aksi pengendalian eceng gondok yang digagas oleh Himpunan Mahasiswa Lingkungan (Himali) Universitas Bojonegoro (Unigoro). Dukungan tersebut disampaikan langsung dalam FGD (focus group discussion) Aksi Bersama Penanganan Eceng Gondok di Bengawan Solo, pada Rabu (18/10/23), di Ruang Adu Ide Unigoro.
Asisten I Pemkab Bojonegoro, Djoko Lukito mengatakan, Bengawan Solo adalah aset berharga bagi masyarakat Bojonegoro. Terkait fenomena blooming eceng gondok saat ini, pihaknya menekankan untuk bersama-sama mencari tahu penyebabnya dan memetakan titik mana saja yang terdampak. Termasuk antisipasi agar fenomena tersebut tidak terulang lagi di Kota Ledre.
“Harus dicek dan diteliti dulu biar solusinya tepat. Pemkab Bojonegoro selalu mendukung program pembangunan lingkungan. Kami sangat mengapresiasi upaya Unigoro untuk mengurai permasalahan eceng gondok,” ucapnya.
Kalaksa BPBD Bojonegoro, Ardhian Orianto, juga menyatakan untuk pengendalian eceng gondok di aliran sungai Bengawan Solo perlu aksi khusus. Pihaknya juga menyarankan Himali Unigoro untuk berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSB). Beliau menekankan pembersihan dilakukan dari titik yang berpotensi menyumbat saluran air.
“Kami setuju dengan langkah aksi. Silakan berbagi tugas dan kumpulkan personel yang banyak. Waktu kita hanya satu bulan sebelum hujan turun. Kalau tidak ada aksi, tentu sia-sia. BPBD siap memberikan bantuan berupa perahu, personel, dan peralatan lain yang dibutuhkan,” imbuhnya.
Dari hasil penelitian internal yang dilakukan oleh Himali UnigoroUnigoro, sebagian masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai Bengawan Solo merasa terganggu dengan fenomena blooming eceng gondok. Terutama nelayan yang tidak bisa mencari ikan.
Selain mendapat dukungan dari Pemkab Bojonegoro, Himali juga akan didukung berbagai pihak untuk menyukseskan aksi pengendalian eceng gondok dalam waktu dekat ini. Di antaranya Polres Bojonegoro, Kodim 0813 Bojonegoro, Pemerintah Desa Malo, Pemerintah Kecamatan Malo, Perum Jasa Tirta I Divisi ASA III/3 Bojonegoro, PMI Bojonegoro, Ademos Indonesia, IDFos Indonesia, Gerakan Lestari Alam Raya (Gelar), Lakpesdam NU Bojonegoro, Oi Bojonegoro, Majelis Lingkungan Hidup PD Muhammadiyah Bojonegoro, serta organisasi non profit lainnya. (din/red/Lis)