SuaraBojonegoro.com – Guna memberikan dukungan penuh untuk persiapan menuju fase operasi di tahun ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) kembali mengunjungi Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dioperatori oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur pada Kamis (19/05). Salah satu agenda kali ini adalah untuk menginventarisir aspek-aspek yang dapat mempercepat kesuksesan Proyek JTB.
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Mirza Mahendra menegaskan pada kunjungannya bahwa pemerintah terus berupaya mendorong tercapainya tahap-tahap pekerjaan demi suksesnya Proyek ini. “Kami dari sisi pemerintah memberikan full support pada Proyek strategis ini, agar segera dapat menuju commissioning”, terangnya. Proses sertifikasi dan berbagai inspeksi terkait keselamatan didukung secara penuh dalam perjalanan menuju commissioning. Menurut Mirza, kunjungan ini juga bertujuan untuk mempromosikan safety campaign di JTB mengingat keselamatan kerja di dunia migas merupakan aspek utama yang tidak dapat ditawar.
Proyek Gas JTB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. JTB diproyeksikan sebagai sumber energi untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Saat ini Proyek gas JTB hanya menyisakan pekerjaan kurang dari empat persen lagi. Namun menurut Mirza, sisa pekerjaan yang sedikit ini sangat krusial karena memasuki tahap commissioning, dimana akan menjadi pembuktian bahwa semua equipment instalasi dapat berjalan dan terintegrasi dengan baik dan aman.
Sementara itu, Pjs. General Manager Gas JTB Ruby Mulyawan saat menerima kunjungan dari ESDM ini menyampaikan terima kasih atas dukungan Kementrian ESDM terhadap Proyek JTB. Disampaikan bahwa kunjungan seperti ini merupakan penyemangat dan energy booster bagi para pekerja PEPC untuk mengatasi tantangan penyelesaian Proyek di sisi teknis maupun bidang lainnya. Ruby juga menyambut baik pesan-pesan aspek keselamatan yang disampaikan pada kunjungan ini untuk menjadi atensi seluruh pihak. “Upaya dan kerja keras yang dilakukan saat ini untuk secepatnya menyelesaikan proyek yang hanya tersisa kurang dari empat persen memberikan tantangan tersendiri bagi seluruh pekerja PEPC maupun Kontraktor untuk tetap menjaga keselamatan kerja dan secara disiplin terus menerapkan praktek kerja selamat. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang diberikan KESDM kepada penyelesaian proyek JTB ini melalui pak Mirza dan jajarannya” urainya.
Adapun status dari kinerja HSSE di Proyek JTB hingga pertengahan Mei 2022 ini telah mencapai 54 juta jam kerja aman. Produksi raw gas dari lapangan gas JTB sebesar 315 MMSCFD dengan sales gas sebesar 172 MMSCFD dan memiliki potensi tambahan sales gas 20 MMSCFD, sehingga total sales gas nya sejumlah 192 MMSCFD. Pasokan gas dari JTB nantinya akan akan dimanfaatkan oleh sektor industri yang ada di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Selama kunjungan berlangsung, protokol kesehatan diterapkan dengan baik dan terlaksana dengan tertib. (Red/Lis)