Reporter : Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com – Pemerintah Desa Campurrejo, Kecamatan / Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, di hadapan Komisi C DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Bojonegoro dan juga Perwakilan dari Pertamina EP Asset 4 Field Sukowati, Jumat (4/9/2020), menyampaikan tiga tuntutan terkait persoalan yang ada di Desanya.
Melalui Kepala Desa Campurrejo, Edi Sampurno, menyebutkan bahwa masalah program tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibillity/CSR), tenaga kerja, dan pembebasan tanah untuk jalur pipa minyak dari Pad A Sukowati di Desa Campurrejo meminta adanya kejelasan yang pasti, karena sampai saat ini masih belum adanya tindakan dari Pertamina Aset 4 terkait hal tersebut.
“Hingga saat ini Belum ada kejelasan terkait tenaga kerja lokal untuk keterlibatannya, sangat tidak maksimal,” Kata Edi Sampurnom
Dikatakan juga bahwa Pembebasan jalur pipa juga belum ada kejelasan, Dan justru ada surat perpanjangan kontrak dan hal itu dianggap berbeda dengan Undang Undang yang harusnyanterbeli.
Sementara itu, operator migas Lapangan Sukowati, Blok Tuban, atau Pertamina EP Asset 4 Field Sukowati, Yang disampaikan oleh Angga Aria, selaku Legal and Relations Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field bahwa Dalam beroperasi pihaknya selalu berusaha semaksimal mungkin bersinergi dengan desa wilayah operasi Sukowati, dalam hal ini salah satunya Desa Campurejo.
“Dari mulai Mei 2018, semenjak alih kelola, pertamina EP sudah merealisasikan beberapa kegiatan CSR, di antaranya Taman Edukasi dan Wisata Agro Wisata, Program Sahabat Pertamina, Pembangunan sarana dan pengadaan prasarana Madrasah Ibtidaiyah Plosolanang, Pelatihan Service Excellent Usaha kuliner Bumdes Campurejo, Partisipasi Bencana Alam,” Terang Angga.
Dikatakan juga Terkait dengan masalah pembebasan lahan jalur pipa dan fasilitas produksi, proses pembebasan lahan ini masih berlangsung dengan beberapa dinamika di antaranya luasannya yang butuh waktu tidak sebentar, seluas kurang lebih 93 hektar dimulai dari area Bojonegoro sampai dengan palang tuban serta kendala bencana Covid-19 di tahun 2020 ini, sambil menunggu tim provinsi ketika keadaan sudah memungkinkan.
“Masalah tenaga kerja pun kami tak pernah lepas berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat, pada setiap kegiatan workover ataupun drilling yang membutuhkan tenaga kerja lokal, kami memberikan ruang terhadap 3 desa wilayah operasi Sukowati untuk membagi kuota tenaga kerja yang dibutuhkan,” Tandasnya.
Angga Aria juga menjelaskan bahwa PT Pertamina EP Aset 4 Field Sukowati juga mengumpulkan kepala desa, perangkat, tokoh, beserta muspika untuk mengkoordinasikan pembagian tenaga kerja di setiap rencana pekerjaan operasi. (SAS)