PEMBUNUHAN KARAKTER UNTUK GENERASI BANGSA

Oleh: Muhammad Hasyim

suarabojonegoro.com – Pembunuhan karakter atau perusakan reputasi adalah usaha-usaha untuk mencoreng reputasi seseorang. Tindakan ini dapat meliputi pernyataan yang melebih-lebihkan atau manipulasi fakta untuk memberikan citra yang tidak benar tentang orang yang dituju. Pembunuhan karakter merupakan suatu bentuk pencemaran nama baik dan dapat berupa argumen ad hominem.
Istilah ini sering digunakan pada peristiwa saat massa atau media massa melakukan pengadilan massa atau pengadilan media massa di mana seseorang diberitakan telah melakukan kejahatan atau pelanggaran norma sosial tanpa melakukan konfirmasi dan bersifat tendensius untuk memojokkan orang itu.

Akibatnya Pembunuhan karakter dapat mengakibatkan reputasi orang tersebut menjadi rusak di depan publik, terhambat kariernya serta akibat yang lebih besar di mana orang tersebut dipecat dari pekerjaannya, berarti secara tidak langsung merusak seseorang yang dituju.

Pengadilan massa dan pengadilan media massa adalah bentuk kekerasan terhadap orang lain, walaupun secara tidak langsung memberikan kontribusi yang besar bagi kehidupan diera sekarang ini.

Makna Pembunuhan Karakter sendiri meliputi perusakan kepribadian generasi yang akan datang dan secara tidak langsung akan menjadi pemimpin dimassa yang akan datang. Di Indonesia akhir-akhir ini kata-kata ini sering digunakan untuk menunjuk pada usaha melecehkan atau menjelek-jelekkan nama baik. Entah tuduhan orang itu benar atau tidak, dia bisa menuduh balik dengan mengatakan musuh yang menuduhnya mengatakan bahwa dia telah melakukan pembunuhan karakter. Misalnya jika seseorang mengatakan kepada orang lain mengenai bahwa dia melakukan korupsi, maka dia disebut melakukan pembunuhan karakter.

Pembunuhan karakter bukankah pembunuhan yang sebenarnya. Pada sejatinya tidak ada nyawa seseorang yang diambil dengan suatu usaha tertentu. Namun demikian ada sesuatu yang di bunuh di sini. Suatu pembunuhan dengan menggunakan fitnah, membuat seseorang memiliki nama buruk di masyarakat. Dengan demikian melakukan suatu yang bersifat menyakiti orang tersebut.

Tapi apakah itu karakter. Di dalam game kita sering menggunakan karakter, dalam menulis kita menggunakan karakter. Karakter jelas berbeda dengan tubuh seseorang. Di mana tubuh seseorang adalah sesuatu yang nyata-nyata ada dan begitu jelas disakiti. Tapi karakter adalah simbol. Sesuatu yang maya. Tidak nyata.

Karakter adalah suatu Avatar dari seseorang. Seseorang bisa saja memiliki beberapa Avatar dalam sebuah forum diskusi di internet. Seseorang bisa menunjukkan sesuatu yang berbeda dengan dirinya di alam nyata. Bagaimanapun karakter masih saja terikat dengan kedirian seseorang. Menyakiti simbol dan avatar yang ada bisa menyakiti hati orang memiliki simbol atau Avatar itu. Itu karena karakter itu perwakilan dari diri.
Dengan demikian maka karakter bisa disakiti. Ketika karakter disakiti maka seseorang bisa merasa tersakiti. Karakter bisa jadi persona, suatu kepemilikan yang sangat dekat dengan diri seseorang. Dengan melakukan fitnah, dan lain sebagainya suatu karakter seseorang bisa dihancurkan. Pandangannya bisa menjadi buruk di mata umum.

pembunuhan karakter dalam dunia kerja seringkali disalah gunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab atau bahkan mengabaikan kepentingan orang disekelilingnya tidak melihat kearah yang lebih luas lagi bahwa masih ada langit diatas langit itu sendiri.

Kelihatannya agak serem yang judulnya, membunuh, apa sih yang yang dibunuh, ternyata yang dibunuh bukanlah manusia tetapi adalah Karakter, dan menurut saya membunuh karakter ini lebihlah kejam daripada  membunuh dalam arti sesungguhnya. Dengan membunuh satu karakter, secara tidak lansung kita membunuh karakter-karakter lainnya, bahkan bisa menyebabkan si-empunya karakter menderita lahir bathin, kelaparan, malu, tersiksa, rasa bersalah dan lain sebagainya.

Kita dari tadi bicara melulu tentang Karakter, tanpa mengetahui apa sih yang disebut karakter itu. Karakter atau Karakteristik atau dalam bahasa Inggris Characteristic adalah suatu sifat orang atau bisa juga benda, atau kalau di bidang seni peran karakter bisa juga diartikan sebagai Tokoh yang akan diperankan oleh si aktor. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Karakter adalah tabiat atau sifat- sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lainnya.

Jadi, jika Karakter kita simpulkan sebagai eksistensi manusia dalam realita kehidupannya sebagai makluk sosial. Pembunuhan karakter atau  Character Killing, biasa terjadi didalam kehidupan berpolitik atau didalam dunia kerja, hal ini disebabkan oleh persaingan yang ketat, dengan tujuan untuk melemahkan kreatifitas seseorang atau sekelompok demi memenangkan persaingan tersebut, atau bisa juga karena adanya sentiment pribadi atau kelompok. Dalam dunia politik pembunuhan karakter ini biasa disebut dengan istilah black campaign, yaitu kampanye negatif dalam upaya menjatuhkan lawan melalui isu-isu negatif, terkadang tidak benar atau cenderung fitnah.

Jika dalam dunia kerja upaya menjatuhkan pesaing yaitu dengan melontarkan isu -isu negatif dan cenderung fitnah kepada Bos, dengan tujuan agar si bos hilang kepercayaannya terhadap pesaingnya tersebut, dan bisa-bisa si bos cepat menyingkirkannya alias memecatnya atau bisa juga dengan melontarkan isu-isu negatif tersebut kepada rekan-rekan kerjanya, sengaja dibuat seperti ini agar rekan-rekan kerja tidak simpati dan membuat target tidak nyaman bekerja. Fakta di lapangan, orang baru masuk kerja pertama kali biasanya cenderung dinilai negatif oleh rekan-rekan kerja lainnya, orang baru biasanya selalu menjadi pusat perhatian, dikhawatirkan akan merebut jatah atau pekerjaan yang biasa dipercayakan kepadanya.

Bagaimana sih solusinya untuk menghindari pembunuhan karakter di dunia kerja ini, mungkin ini perlu saya paparkan dan jelaskan lebih dalam lagi. Pengalaman saya selama ini sering menerima pembunuhan karakter dari rekan kerja saya yang kebetulan telah kenal saya sebelumnya, dia mengetahui latar belakang , pendidikan, track record kerja saya, tetapi kenapa dia selalu meng-underestimate saya. Setelah saya mencari informasi dan introsfeksi ternyata saya lebih memmiliki peluang untuk maju di perusahaan itu .

Tetapi salah satu yang tidak saya miliki yaitu saya tidak biasa membeli Lidah sapi di pasar alias saya tidak bisa menjilat atasan. Nah mungkin karena itulah , perkataan-perkatan orang itu selalu menjadi referensi si Bos tersebut.
Jangan mudah putus asa menghadapi hal seperti tunjukkan dengan prestasi kerja, bukan dibalas dengan intrik atau omongan-omongan yang tidak bermanfaat. Jika dia menampar pipi kiri kita, berikan dia pipi kanan kita, dia melempari dia dengan kotoran, balas lempari dia dengan senyuman atau batangan emas, Jika mereka menjelek-jelekkan kiat, balas dengan bagus-baguskan dia, Teruslah bekerja hingga si Bos termakan omongan orang tersebut , hingga si Bos memecat kita.

Atau ikuti permainan orang tersebut dalam bekerja hingga ke akar-akarnya, ketahui dengan seksama semua rahasia, bukan berarti untuk menjatuhkannya, tetapi supaya kita bisa survive atau langgeng di perusahaan itu. Dalam sejarah, umumnya pemegang screet suatu perusahaan jarang akan tergusur. Serta yang paling penting kuasai semua bidang pekerjaan di perusahaan tersebut karena itu penting sebagai bekal pengalaman kita untuk bekerja di perusahaan lainnya.

Yang jelas Pembunuhan karakter  Character Killling, tidaklah baik, karena akan mengakibat orang patah semangat, putus asa, sulit berkembang atau kehilangan daya kreasi bahkan dapat menyebabkan kematian jika si korban tidak kuat menghadapinya, dan bagi keluarganya tentu akan menimbulkan kelaparan, karena tulang punggungnya yang memberi nafkah tidak bekerja, secara tidak langsung dapurnya juga tidak akan ngebul. (*)

*) Pengirim Tulisan adalah Mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *