Reporter: Bima Rahmat
SuaraBojonegoro.com – Setelah melalui proses cukup panjang, akhirnya sejumlah pelaku seni dan ekonomi kreatif (Ekraf) di Bojonegoro Jawa Timur memutuskan untuk merintis sebuah tempat yang dapat dimanfaatkan bersama. Dinamakan Balé Parawangsa, tempat tersebut berada di kawasan Jalan Mliwis Putih, Kelurahan Ngrowo.
“Ini kami menyewa bangunan milik orang Sugihwaras,” ujar Rasa Rahman, salah satu pencetusnya.
Secara umum, Balé Parawangsa merupakan sebuah tempat yang dapat dijadikan jujugan hingga melakukan kegiatan-kegiatan kecil. “Siapa dan apa saja boleh, namun harus tetap tepo seliro. Tidak ada yang terganggu, tidak ada yang terbebani,” tambahnya.
Hingga kini keberadaan Balé Parawangsa masih dalam tahap persiapan. Yang menurut para pencetusnya, beberapa yang dapat dilakukan adalah menggelar pameran, pertunjukkan, rumah singgah, alamat komunitas, toko dan sebagainya.
Sementara itu menurut Eko Peye yang juga menjadi salah satu inisiatornya, kegiatan di Balé Parawangsa dalam pengelolaannya bersifat mandiri. “Mandiri tapi tetap ada rambu-rambunya. Kalau ingin lebih jelas bisalah ngobrol-ngobrol di kantinnya,” jelasnya.
Meskipun belum pernah dipublikasikan sebelumnya, ternyata keberadaan Balé Parawangsa telah didengar hingga Kabupaten Tuban. “Ada pengusaha wisata di Tuban yang menyatakan tertarik berkegiatan di Balé,” tambahnya.
Menjawab soal perkenalan pada publik, Eko Peye mengatakan bakal dilakukan dalam waktu dekat. “Yang terpenting saat ini adalah bahwa kami telah memiliki sarana yang lebih baik dibanding sebelumnya yang harus berpindah-pindah. Mohon doa dan dukungannya saja,” pungkasnya.
Penamaan Balé Parawangsa sendiri ternyata mempunyai makna yang disesuaikan dengan harapan kedepannya. Yakni rumah atau tempat bagi berbagai anggota komunitas yang pengelolanya adalah mereka yang menggelar kegiatan di dalamnya. Dimana hanya membutuhkan koordinasi untuk pemanfaatannya.
“Sementara dan semoga selamanya bisa tetap gratis, karena tujuannya memang begitu,” pungkasnya. (Bim/red).