Reporter : Waluyo Wahyu Utomo
SuaraBojonegoro.com – Proyek pembangunan rekontruksi jalan di Desa Lengkong, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro yang anggarannya bersumber dari APBD tahun 2023 dikeluhkan warga karena diduga dikerjakan tidak sesuai spesifikasi, warga juga ada yang mengeluhkan bahwa proyek jalan tersebut terlihat dan terkesan asal jadi. Jum’at (28/07/2023)
Berdasarkan data Layanan Pengadan Secara Elektronik ( LPSE ) Kabupaten Bojonegoro tahun 2023 Proyek Rekontruksi Jalan Lengkong – Prambatan dengan nilai kontrak Rp 7.440.000.00,00 dikerjakan oleh CV Yudistira Jaya yang beralamat di Jl DR Setyobudi no 90 Bojonegoro.
Seorang warga yang bernama Ali (40) menyampaikan kepada awak media ini, bahwa dugaan panjang besi strauss yang tidak sesuai standart. Secara umum diketahui kekuatan dan kualitas bangunan jalan cor beton bergantung pada strauss, akan tetapi beda dengan proyek yang satu ini.
Secara detail warga menceritakan ketika pada saat siang hari dilihat, kedalaman lubang strauss hanya dangkal dan ketika ditanyakan pihak pekerja proyek menjawab nanti akan digali lagi saat akan dilakukan pengecoran.
“Siang hari saya lihat lubang strauss kok tidak dalam, terus saya tanya sama pekerjanya dijawab nanti digali lagi kalo mau ngecor,” Ungkap Ali
Kecurigaan warga itu muncul ketika malam hari dilakukan pengecoran pada beberapa lubang strauss tadi, ketika dicek dipagi harinya salah satu lubang strauss yang baru rampung dicor akhirnya dibongkar oleh warga untuk memastikan kedalamannya dan ditemukannya panjang besi strauss yang hanya 80 cm.
“Saya curiga kok malem – malem ngecor kapan galinya lagi, paginya saya coba ambil besi strauss nya panjangnya cuma 80 cm.” Tambahnya.
Apa yang dilakukan warga bukanlah sebuah tindakan yang merusak, akan tetapi sebuah tindakan kontrol, karena anggaran yang digunakan untuk pembangunan tersebut merupakan hasil pajak yang mereka bayarkan.
Disamping itu Drs. Ahmad Sholihin Kades Lengkong yang ditemui dikediamannya juga mengeluhkan jalan desa yang dibangun dari anggaran Bantuan Keuangan Khusus Desa ( BKKD ) tahun lalu mengalami kerusakan akibat digunakan untuk akses lalu lalang kendaraan truk pengangkut cor beton.
“Jalan yang saya bangun tahun lalu dari dana BKKD juga rusak mas ga tau gimana kelanjutannya.” Ucap Sholihin.
Dilihat dari pekerjaan yang belum selesai 100% warga desa lengkong berharap pekerjaan yang masih berjalan dapat dikerjakan sesuai dengan aturan yang ada sehingga bisa bermanfaat dengan baik dan jangka panjang.
Sampai berita ini ditayangkan kami awak media masih belum dapat konfirmasi terkait permasalahan tersebut dari pihak kontraktor CV Yudistira Jaya. (Wah/Saa)