Pedagang Pasar Tradisional Resah, Adanya Pembongkaran Atap Salah Satu Bangunan di Pasar

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Sejumlah pedagang pasar tradisional Kota Bojonegoro, yang menempati bidak atau kios merasa resah. Keresahan para pedagang pasar ini lantaran adanya pembongkaran atap bangunan disalah satu pintu masuk pasar. Sabtu (14/01/23).

Dari data yang dihimpun ratusan pedagang pasar kota, secara tegas dan keras menolak upaya-upaya yang untuk memindahkan para pedagang pasar kota. Warsito, selaku Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Bojonegoro, menjelaskan jika Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, belum puas membuat gaduh dan resah para pedagang. Hal ini dipertegas dengan membongkar lapak dan memindahkan pedagang di pasar wisata. Tidak hanya itu di bidak-bidak kios terpasang stiker peringatan yang bertuliskan “Bangunan Ini Berpotensi Rawan Bencana/Roboh”.

Baca Juga:  Merasa Dicemarkan Nama Baiknya, Warga Desa Turi Tambakrejo Laporkan Oknum Sekdes ke Polisi

“Justru dianggap oleh para pedagang meresahkan.La wong sudah berhasil menggusur, memindahkan pedagang lesehan sekarang kok malah kesannya mau memindahkan para pedagang yang berada di bedak/kios. Cara-cara itu sebenarnya sudah kami ketahui, sejak ada pemasangan stiker yang kalimatnya justru membuat resah kami,” katanya.

“Pemindahan pedagang lesehan yang jualan daun-daunan (sayur dan lainnya) sudah berhasil, padahal awalnya hanya berdalih membongkar payon (baca: tenda) yang awalnya katanya semerawut itu juga sudah kami biarkan. La sekarang kok malah mau bikin acara aneh-aneh,” tegas Warsito.

Bayangkan saja, lanjutnya, pedagang lesehan yang berjualan di tempat baru, rata-rata tidak laku, dan mereka berupaya kembali hanya berharap dagangannya laku untuk kebutuhan sesuap nasi keluarganya.

Baca Juga:  Serukan Persatuan, Bojonegoro Kampung Pesilat Tolak Kerusuhan

Lebih jauh Warsito, menegaskan jika para pedagang yang dipindahkan di pasar wisata dan kembali ke pasar kota, ada tahapan berjualan dan sulit mendapatkan pelanggan.

“Jadi jam segini sampai sekian, pas giliran belum dapat uang, sudah ditutup, sehingga bagaimana harus laku,” tugasnya.

Dirinya mengaku telah didatangi pihak dari PKP Cipta Karya, namun pihaknya mewakili para pedagang pasar kota meminta untuk pembongkaran atap bangunan segera dikembalikan seperti semula.

“Dan sudah disepakati untuk pintu masuk juga akan dilakukan pembongkaran pagar,” pungkasnya. (Bim/red).