Pebonsai Bojonegoro, Bentuk Pasar Bonsai Bersama

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Setelah sukses menggelar pasar bonsai, kini kembali penggiat tanaman kerdil dari berbagai kecamatan se-kabupaten bojonegoro gelar pasar bonsai. Dengan memanfaatkan lahan di GG Sawahan, Kelurahan Sumbang, Kecamatan Bojonegoro, Totok Sujatmiko bersama puluhan pengrajin lainnya memasarkan kerajinan tanaman asal cina ini. Minggu (21/04/24).

Totok Sujatmiko atau yang akrab disapa Mukidi ini, menjelaskan jika pasar bonsai ini diselenggarakan untuk memperkenalkan tanaman bonsai kepada publik sekaligus untuk memberikan wadah bagi para pembonsai untuk memasarkan karyanya.

“Ada 8 komunitas itu sepakat untuk menjadi 1 untuk membangun pasar bonsai bojonegoro,” katanya.

Dirinya menjelaskan jika semakin banyak bonsai yang dipasarkan secara otomatis akan menarik minat pembeli baik dari dalam maupun luar bojonegoro. sehingga dengan sendirinya pasar bonsai akan terbentuk.

Baca Juga:  Inilah Wilayah Bojonegoro Yang Terendam Banjir Bandang

“Tujuannya untuk kesejahteraan,” ujarnya.

Di pasar bonsai ini para pembeli dapat memilih baik dari bahan, bibit hingga bonsai yang sudah jadi. Sedangkan untuk harga mulai dari 5 ribu hingga 25 juta. Tidak hanya itu di pasar bonsai ini juga tersedia berbagai pernak pernik bonsai baik dari pot keramik hingga media tanam.

“Sementara disini ada 4 lapak milik Bondan (bonsai Dander), bonsai babon (bonsai babon) bangkotan (bonsai kota) dan lapak saya sendiri,” ujarnya.

Sedangkan bagi pemula pasar bonsai juga melayani konsultasi mulai dari perawatan hingga penanganan jika ada pertanyaan dari para pembeli yang ingin belajar terkait tanaman bonsai.

“Temen-temen komunitas siap memberikan edukasi,” tegasnya.

Baca Juga:  Gaji PNS Di pemkab Bojonegoro Naik 5 Persen, Gaji Ke 14 Diterimakan Bulan Mei

Namun demikian dari 8 komunitas bonsai yang ada di kabupaten bojonegoro, baru terdapat 4 komunitas yang mengikuti pasar bonsai ini. Hal ini dikarenakan terkendalanya jarak yang terlalu jauh dengan lapak.

“Semoga saja ada perhatian dari pemerintah daerah,” pungkasnya. (Bim/red).