Pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah Bakal Membawa Bojonegoro Adem Dan Bisa Jogo Bojonegoro, di Pilkada Bojonegoro

SuaraBojonegoro.com – Kabar duet Setyo Wahono dengan Nurul Azizah sebagai Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bojonegoro diprediksi bakal menjadi pasangan yang terkuat dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024 mendatang.

Kabar terkini, Setyo Wahono diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Demokrat Bojonegoro. PPP Bojonegoro dan kabarnya segera menyusul partai partai dalam Kualisi Indonesia Maju lain nya seperti Golkar, PAN dan PBB dan semua partai yang mendukung sudah mencantumkan pasangan bupati dan wakil bupatinya, itu artinya sudah sah di mata UU Pemilu yang pada saat nya tinggal mendaftarkan ke KPU Kabupaten Bojonegoro

Kesedian Setyo Wahono yang di tunggu oleh publik berbulan bulan menggambarkan cahaya yang bersinar telah terbit dari belahan barat Bojonegoro, daerah yang menyumbang APBD Bojonegoro terbesar, tapi juga penyumbang problem publik yang besar pula yaitu kemiskinan dan kebodohan, kata Sholikin Jamik, Wakil Ketua yang membidangi Kebijakan Publik PD.Muhammadiyah Bojonegoro .

Prediksi yang mencuat sejak Setyo Wahono bersedia setelah di tangisi rakyat pada tanggal 12 Juli 2024 bahwa pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah ini bakal jadi yang terkuat

“Pasangan ini (Wahono-Nurul), maka dipastikan akan menjadi lawan tanding yang sepadan dengan (mantan) petahana Anna Mu’awanah,” katanya

Pasalnya pasangan Setya Wahono sendiri akan diusung oleh koalisi indonesia maju (KIM) dan partai lainnya selain PKB dan rakyat yang secara indipenden mendukung bu Nurul Azizah.

Baca Juga:  Hujan Deras, Puluhan Ribu Pendukung Wahono-Nurul Tak Bergeming Untuk Berikan Dukungan Saat Kampanye Akbar

“Setelah Setyo Wahono dengan Nurul Azizah berpasangan, kelebihan Bu Nurul orang pemerintahan dia Sekda yang memiliki pengalaman yang panjang di pemerintahan, rekam jejaknya juga baik di masyarakat, selalu hadir dengan senyuman yang tulus, tentu akan meyakinkan masyarakat, di tambah dengan janji yang selalu berbuat baik dan bermanfaat pada orang lain (URIP ITU URUF) Jogo Bojonegoro ,” ujar pria yang juga dosen Stikes Muhammadiyah Bojonegoro ini.

Sebaliknya pada pihak Setyo Wahono, dinilai memang belum memiliki pengalaman di pemerintahan, namun adik Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno itu memiliki kontribusi pemenangan di politik nasional sejak pak Jokowi sampai pak Prabowo .

“Setyo Wahono jadi cabup dan Nurul cawabup, menjanjikan yang bisa membawa Bojonegoro Adem (ora panas dengan penuh kemarahan) Bu Nurul itu incumbent beliau pernah berkuasa. Secara real Nurul itu sedang berkuasa, setelah Bu Anna tak menjadi bupati, sehingga figur Bu Nurul ini kuat,” tegas Sholikin Jamik.

Dia pun meyakini, pasangan yang adem, membuat suasana penuh kedamaian akan mampu mengejar dengan melompat ketertingalan kabupaten bojonegoro yaitu kabupaten yang relatif masih tinggi tingkat kemiskinan dan kebodohannya. Dengan kekuatan APBD nya yang besar di yakini mampu menekan angka kemiskinan, angka penikahan anak, menekan angka stunting, menciptakan lapangan pekerjaan dan memberantas kebodohan dengan memprioritaskan pendidikan.

Baca Juga:  Setyo Wahono - Nurul Azizah Akan bentuk BRIDA Untuk Bangun Ekosistem Riset di Bojonegoro

Partai-partai yang sekarang (KIM) dan partai lainya merupakan partai pemenang dan lebih kuat secara mesin politik, karena partai itu pendukung pemerintah saat ini dan yang akan datang. Tentu dari sisi kekuatan politik mereka partai yang sedang berkuasa, mereka memiliki dukungan sumber daya yang kuat, baik dari finansial, mesin birokrasi, politik dipandang tentu akan lebih kuat.

Sampai dengan saat ini, posisi Nurul Azizah sendiri adalah calon bupati dari jalur independen yang berpasangan dengan Nafik Sahal, dan telah lolos verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bojonegoro. Namun Sholikin Jamik menilai pasangan yang berangkat dari jalur independen untuk maju pada pilkada dirasa kurang kuat jika harus bermusuhan dengan incumben.

“Kalau dari segi peluang Bu Nurul kalau independen ini kurang kuat ya, bila menangpun, pengalaman di beberapa daerah seperti Jember, itu menjadikan proses berjalannya pemerintahan kurang stabil. Jika membuat keputusan perda atau perbup, itu pasti akan mengalami hambatan jika melalui perseorangan, hingga akhirnya dimakzulkan seperti yang pernah terjadi, sehingga akan semakin kuat jika itu diusung KIM dan partai lainya kecuali PKB, akan memiliki peluang menang lebih besar,” tandasnya. (Red/Lis)