Reporter : Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com – Pertandingan Sepak Bola AKD Cup 2023 Kecamatan Kepohbaru yang diharapkan mampu menelurkan bibit pemain Sepak bola sepertinya hanya dianggap hiburan semata, pertandingan yang diikuti oleh club’ yang ada di Desa Kepohbaru ini justru dianggap oleh tim kontingen pemain dari Desa Brangkal, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, panitia justru dituding menciderai aturan sendiri.
Hal tersebut disampaikan oleh Budi, Salah satu Official dari Desa Brangkal, bahwa langkah panitia yang membiarkan pelanggaran dari aturan yang disepakati didalam Tecnikal meting merupakan langkah yang benar benar merugikan pemain lainnya.
Dijelaskan kepada awak media ini, bahwa Pada TM menjelang babak 8 besar, terdapat aturan tegas dari panitia pertandingan Sepak Bola AKD Cup 2023 Kecamatan Kepohbaru, bahwa untuk ID Card wajib dibawa sebelum bermain, dan pemain diwajibkan untuk menunjukkan ID card pemain maksimal 15 menit sebelum pertandingan dimulai, dan jika lebih dari waktu yang ditentukan dimaksud dalam Bab 4 pasal 9 Poin 8 peraturan turnamen AKD Cup Kepohbaru, maka tim kontingen akan di WO atau Diskualifikasi.
“Akan tetapi tim dari Sumberagung pada waktu yang sudah melebihi dari 15 menit baru menyerahkan ID card, lalu pertandingan baru dimulai, dan ini jelas melanggar aturan yang telah ditentukan dan disepakati pada TM sebelum bertanding, dan panitia tetap membiarkan permainan terus berlangsung, lalu apa fungsinya TM,” Kata Budi kesal, Senin (14/8/2023).
Dengan adanya peristiwa demikian, Budi menganggap bahwa pertandingan Sepak Bola di ajang AKD Cup 2023 Kepohbaru sudah tidak lagi fairplay, dan merusak Marwah pertandingan sepakbola yang seharusnya semua sportif, taat, Patuh, pada aturan pertandingan yang sudah ditetapkan dalam TM. Sehingga hal itu membuat kekecewaan tim Brangkal dan masyarakat pecinta bola.
“Jelas tim kami dari Desa Brangkal sangat dirugikan karena Kontingen dari Sumberagung dibiarkan oleh panitia dan tetap bermain meski sudah melanggar aturan yang sudah diketahui dan disepakati bersama, 40 menit pertandingan baru dimulai dan ini jelas melanggar aturan,” Ungkap Budi dengan nada kesal.
Official tim sepak bola Brangkal ini menuding bahwa tidak ada ketegasan dari panitia terhadap pertandingan sepak bola tersebut, dan tidak menjujung tinggi sportifitas olahraga sepak bola.
Kemudian dengan adanya kejadian yang dianggap panitia tidak tegas dalam menjalankan aturan pertandingan, Official Tim Brangkal menemui Camat Kepohbaru Laela Nor Aeni untuk mendapatkan solusi atas sikap panitia yang tidak menjalankan aturan dalam pertandingan sepakbola yang sudah disampaikan dalam TM, dan Official Tim Brangkal meminta agar pertandingan yang dianggap ada tim yang melanggar aturan tersebut dibatalkan dan panitia harus memberikan ganti rugi terhadap tim yang dirugikan.
Camat Kepohbaru menyampaikan dihadapan tamu yang datang dan juga Official Tim Sepakbola Brangkal, bahwa pihaknya akan melakukan pembinaan dan panitia untuk melakukan evaluasi terhadap kerja oa itia dan agar persoalan tersebut tidak diperpanjang.
Dihadapan Forpimca yang hadir dan official tim sepak bola Brangkal Camat juga menyampaikan bahwa proses pertandingan sudah berjalan , sehingga dirinya berharap masalah bisa selesai. (Sas/Red)