Pangdam V/Brawijaya Ajak Masyarakat Dukung Proyek Gas Jambaran Tiung Biru

SuaraBojonegoro.com – Guna memberikan support tercapainya ketahanan energi nasional, Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Nurchahyanto mengajak masyarakat untuk mendukung kegiatan industri hulu migas. Hal tersebut disampaikan oleh Pangdam saat mengunjungi Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur pada Kamis (04/08).

Dalam kunjungan ini Pangdam didampingi oleh pejabat utama di lingkungan Kodam V/Brawijaya diantaranya Kapok Sahli Pangdam V/Brawijaya Brigadir Jenderal TNI Totok Suhartono, Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya, Kolonel Arm. Kusdi Yuli Suhandra, AsIntel Kasdam V/Brawijaya Kolonel Kav. Valian Wicaksono Magdi, Aspers Kasdam V/Brawijaya Kolonel Inf. Win Nindar, Aslog Kasdam V/Brawijaya Kolonel Czi. Asep Rahmat Sukmana, Aster Kasdam V/Brawijaya Kolonel Arm. Wijang Rimoko Ardani, Komandan Korem (Danrem) 082/CPYJ Kolonel Inf Unang Sudargo, Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0813 Bojonegoro, Letkol Arm Arif Yudo Purwanto serta perwira lainnya.

Pangdam mengajak masyarakat yang ada di Jawa Timur khususnya di Bojonegoro ini untuk bersama-sama menjaga proyek JTB sebagai bentuk rasa memiliki. Karena bagaimanapun ini semua menjadi tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa. “Proyek JTB ini akan memproduksi gas yang besar untuk mendukung ketahanan energi nasional, oleh sebab itu masyarakat harus ada rasa tanggung jawab untuk menjaga jadi mari kita jaga proyek ini, supaya segera menghasilkan yang pada gilirannya dapat bermanfaat untuk masyarakat lebih luas,” ungkap Jenderal bintang dua kelahiran Malang, Jawa Timur ini.

Baca Juga:  Peneliti Unigoro Bantah Peningkatan Suhu Karena Produksi Migas

Ditambahkannya, salah satu tugas TNI ialah membantu mengamankan objek vital nasional dan Jawa Timur ini merupakan satu penghasil migas terbesar sehingga perlu adanya sinergi seluruh elemen bangsa. Selain silaturahmi, Pangdam hendak mendengar masukan atau usulan langsung dari lapangan jika terdapat dukungan yang diperlukan . Masalah sosial dan keamanan perlu dijaga bersama dengan mengedepankan komunikasi positif supaya kedepan semua dapat berjalan secara lancar dan baik.

Dalam kesempatan ini, Pjs. General Manager Gas Project JTB Ruby Mulyawan menyampaikan terima kasihnya kepada jajaran TNI Angkatan Darat (AD) yang memberikan dukungan kepada JTB baik dalam aspek keamanan maupun suport di bidang lainnya. Sebelumnya melalui sinergi TNI dan Pertamina EP Cepu (PEPC) tahun lalu, Kodam V/Brawijaya telah menggelar program serbuan vaksinasi guna mempercepat kekebalan komunal di lingkungan proyek gas JTB ini.

Menurut Ruby, dukungan seperti ini sangat bermanfaat dan menjadi penyemangat bagi timnya untuk terus mensukseskan pekerjaan yang saat ini segera memasuki fase produksi. “Kunjungan Pangdam ini menjadi kehormatan dan kebanggaan bagi kami, serta menjadi sumber motivasi untuk terus mensukseskan proyek ini. Kami berterima kasih atas silaturahmi yang terjalin selama ini antara PEPC JTB dengan TNI. Dukungan ini sangat berarti bagi kami, apalagi pada masa pandemi kami juga mendapatkan support vaksinasi dari Kodam V/Brawijaya untuk percepatan vaksinasi di JTB ini,” ungkapnya.

Senada dengan Ruby, Kepala Departemen Operasi SKK Migas Jabanusa, Asyhad, yang turut hadir menyambut kunjungan Pangdam V/Brawijaya ke JTB menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan ini. Menurut Asyhad, selama ini Kodam V/Brawijaya banyak mendukung kegiatan hulu migas yang berada di wilayah Jabanusa.

Baca Juga:  Atasi Permasalahan Sampah dan Pemberdayaan Ekonomi Wirausaha Muda, PEPC Zona 12 Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

Diharapkan, setelah JTB beroperasi, dapat terus mendapatkan dukungan dari semua pihak. “Terima kasih kunjungan ke fasilitas produksi JTB. Kerjasama antara SKK Migas dengan TNI selama ini telah terlaksana dengan baik. Untuk kegiatan hulu migas maupun kerjasama penanganan pandemi selama ini kami selalu bersinergi. Salah satu dukungan TNI AD pada industri hulu migas terkait pembinaan teritorial,” terang Asyhad.

Sebelum melihat secara langsung fasilitas produksi di Gas Processing Facility (GPF), rombongan mendapatkan pemaparan dari manajemen PEPC terkait persiapan gas-in serta beberapa aspek teknis terkait penyelesaian proyek JTB termasuk aspek HSSE yang saat ini telah mencapai lebih dari 56 juta lebih jam selamat.

Proyek JTB adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang diproyeksikan menjadi salah satu calon penghasil gas terbesar di Indonesia, dengan produksi sales gasnya mencapai 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Pasokan gas dari JTB diharapkan segera dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan listrik, serta industri lainnya seperti keramik dan petrokimia di beberapa wilayah yang ada di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. (Red/Lis)