SuaraBojonegoro.com – Wujud kepedulian Polri dalam melestarikan lingkungan terus dilakukan. Mulai dari menggelar bakti sosial bersih – bersih lingkungan hingga penanaman pohon penghijauan.
Begitu pula yang dilakukan oleh Polres Bojonegoro kali ini. Kegiatan penanaman pohon bertema “Polri Lestarikan Negeri, Penghijauan Sejak Dini“ ini, dilaksanakan di sepanjang bantaran sungai Bengawan Solo, Jumat (18/08/2023).
Kapolres Bojonegoro, AKBP Rogib Triyanto, SIK melalui Kabag Sumber Daya Manusia(SDM), AKP Iwan Ariefianto, SH mengatakan kegiatan ini merupakan gerakan sosial yang di inisiasi oleh Bapak Kapolri dan As SDM Polri. Penanaman pohon ini dilakukan di 28 titik mulai dari tingkat Polres hingga Polsek jajaran dalam rangka HUT ke-78 RI.
Lanjut Iwan Ariefianto, kegiatan penghijauan atau penanaman pohon ini merupakan momentum bagi seluruh anggota Polri untuk bisa berkontribusi di tengah perubahan iklim global.
“Kondisi alam sudah cukup banyak tereploitasi, kondisi ini sangat mengkawatirkan mana kala tidak melakukan penanaman pohon”, ujar Kabag SDM.
Ia mengatakan, Dalam tahap pertama sebanyak 755 pohon yang ditanam dan itu merupakan investasi yang besar untuk masa yang akan datang.
“Pohon – pohon ini nantinya akan dinikmati oleh anak cucu kita, pohon ini akan bermanfaat 10 hingga 20 tahun yang akan datang”, sambungnya.
Dengan kegiatan penanaman pohon tersebut, AKP Iwan Ariefianto berharap semoga bisa menjadi contoh dalam rangka menjaga kelestarian Alam.
“Semoga masyarakat saat ini bisa lebih ikut menjaga alam, tidak mengeploitasi dengan sesukanya yang bisa berakibat adanya tanah longsor, kekeringan, banjir dan bencana alam lainnya”, tandas Iwan.
Ditempat yang sama, Lurah Ledok Kulon, Siti Sumroti Najiati mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolri, As SDM Polri, Kapolda Jatim dan Kapolres Bojonegoro atas kegiatan penanaman pohon di Kelurahan Ledok Kulon menjadikan penyemangat masyarakat Ledok Kulon dan berusaha melestarikan alam ini.
Kegiatan ini juga diikuti jajaran Forkopimca Bojonegoro Kota, perangkat kelurahan Ledok Kulon dan warga masyarakat sekitar bantaran sungai bengawan Solo. (Red/Lis)