Reporter: Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com – Melihat situasi dan kondisi Askab PSSI di Kabupaten Bojonegoro sungguh terkesan cukup miris, dimana Kabupaten Bojonegoro merupakan Kabupaten yang Kaya akan hasil Minyak dan Gas, serta APBD yang cukup tinggi, Akan tetapi mengelola olah raga yang banyak di cintai oleh warganya ditengarai tidak mampu, hal ini seperti diungkapkan oleh Hidayatus Sirot Anggota Komisi C DPRD Bojonegoro, Sabtu (13/3/2022).
Hidayatus Sirot juga mengungkapkan bahwa Pemkab Bojonegoro ini dianggap tidak mampu memberikan sarana kantor Askab PSSI Bojonegoro, apalagi berbicara soal prestasi olah raga dan pembinaannya, “memberikan sarana kantor Askab PSSI saja tidak bisa, belum bicara prestasinya,” Ujar Anggota Komisi C DPRD Bojonegoro Yang juga membidangi olahraga ini.
Oleh Hidayatus Sirot, dengan pengambilan kantor Askab PSSI, oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Bojonegoro untuk alasan menyimpan benda benda purbakala, harusnya dilakukan dengan pertimbangan dan memberikan pengganti kantor Askab PSSI sebelum dipindah, karena alasan untuk sebuah prestasi tentu harus ada wadah dan tempat untuk melakukan koordinasi demi tercapainya prestasi.
“Hal tersebut cukup mendiskripsikan bahwa itu tidak terjadi di olah raga Sepak Bola saja, semua bidang olah raga untuk kabupaten Bojonegoro saat ini sangat minim prestasi,” Tambahnya.
Dijelaskan pula oleh legislatif yang juga pemilik salah satu Club’ Sebal Bola internal Askab PSSI ini,
bahwa hal Ini sebagai salah satu bukti bentuk kritik yang sering di suarakan beberapa anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro, bahwa Pembangunan SDM di Bojonegoro kurang maksimal.
Di tengah besarnya kekuatan APBD Kabupaten Bojonegoro yang masuk kategori sangat tinggi dari 38 Kabupaten / Kota se Jawa Timur, yaitu di tahun 2021 dan 2022 berada di angka 6 Triliun.
“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tidak hanya fokus di pembangunan Insfrastruktur tapi juga di Pembangunan SDM salah satunya adalah Pembinaan Atlit yang ada di Bojonegoro.” Pungkas Pria yang juga ketua DPC Partai Garuda Bojonegoro.
Dia juga menegaskan harapannya terkait Kongres PSSI bisa segera di selenggarakan sesuai aturan yang ada di PSSI, bukan hanya sekedar membentuk pengurus atas dasar kepentingan lainnya selain kepentingan prestasi sepak Bola, agar bisa melahirkan pengurus pengurus baru yang peduli dan serius dalam mengurusi sepak bola Bojonegoro. (SAS/Red)