Reporter : Lina Nur Hidayah
SuaraBojonegoro.com – Seiring perkembangan zaman kadang membuat nilai nilai kesopanan luntur , mengingat saat ini masih banyak kita jumpai penyimpangan terhadap norma agama dan norma budaya yang hadir ditengah masyarakat .Seperti masih banyaknya pertengkaran, bahkan tindak kejahatan yang salah satu penyebab utamanya karena minimnya benteng diri untuk tidak melakukan perbuatan negatif.
Sehubungan dengan latar belakang tersebut, bertempat di Desa Bondol, Kecamatan Ngambon Kabupaten Bojonegoro, pada hari ini Jum’at (11/10/24) diresmikannya padepokan “Ngaji Ati” dengan pengasuh M.Fahrudin atau biasa dikenal dengan Gus Ud.
Acara pembukaan padepokan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat setempat, tokoh pendidik maupun tokoh Agama.
Menurut Gus Ud pengasuh padepokan “Ngaji ati”, dibentuk karena pada zaman sekarang ini benteng yang kita butuhkan adalah “Ngaji ati”, karena mengingat banyaknya prilaku penyimpangan terhadap norma Agama, Budaya maupun norma bernegara.Jum’at (11/10/24)
“Maksud dan tujuan membuat Padepokan “ngaji ati” ini , agar kita bisa bersama sama belajar ngaji tentang ati, membersihkan diri kita agar bisa berprilaku lebih baik. Terlebih sebagai seorang pendidik, tokoh masyarakat akan menjadi figur yang nantinya sebagai contoh yang baik di masyarakat,” Jelas Gus Ud kepada Jurnalis Suarabojonegoro.com.
Dalam kesempatan pembukaan Padepokan “ngaji ati” ini juga menyampaikan tentang pengarahan bagaimana cara melayani masyarakat, bagaimana mengembangkan diri menjadi lebih baik, yang tentunya berawal dari “Ngaji ati”, karena dalam ngaji tersebut yang utama dibenahi atau di tata adalah “ati kita sendiri” agar terbebas dari sifat iri, dengki, dan juga sombong.
“Yang pertama perlu di tata adalah “ati kita sendiri” bagaimana tokoh masyarakat harus memiliki hati baik, bisa menepis rasa iri, dengki maupun sombong sehingga lewat padepokan ini kita bersama belajar membenahi diri,”Tambah Gus Ud.
Disampaikan pula oleh Gus Ud bahwa padepokan “Ngaji ati” dibuka bertepatan dengan Hari Santri Nasional , sehingga selain untuk ngaji disekertariat “Ngaji Ati”juga dapat digunakan sebagai tempat diskusi kegiatan keagamaan yang akan di musyawarah secara santai dengan cara sarasehan bersama Gus Ud.
“Padepokan “Ngaji ati” kami resmikan bertepatan dengan Hari Santri Nasional harapan dengan ngaji ati ini agar masyarakat menjadi baik, rukun dalam beragama maupun bernegara,” Ungkapnya. (Lin/red)