Reporter : Bima Rahmat
SuaraBojonegoro.com – Berawal dari keprihatinan terhadap balita penderita gizi buruk selama 20 tahunan di Kecamatan Gedebage menggerakkan hati sejumlah ibu-ibu untuk berinisiatif membuat gerakan pemberantasan gizi buruk. Selasa (30/07/19).
Sejumlah ibu-ibu ini membuat gerakan yang diberi nama Ojek Makanan Balita (Omaba). Vita Fatimah selaku ketua Komite Kesehatan Cisaranten, turkan jika kegiatan ini dimulai sejak tahun 2012 silam.
“Dari 22 kasus balita gizi buruk di seluruh Kecamatan Gedebage, 17 di antaranya ada di Cisaranten Kidul,” katanya.
Dirinya melihat bagaimana para balita gizi buruk tersebut ditangani yakni hanya cukup untuk memasok makanan selama tiga bulan selain itu jenis makanan yang dibagikan juga monoton.
“Seperti sepaket susu formula,” ujarnya.
Yang lebih membuatnya miris lagi saat dirinya menemukan saat ibu-ibu menjual susu formula tersebut ke warung agar dapat membeli kebutuhan rumah tanggaku. Setelah berdiskusi panjang mereka sepakat untuk menangani kasus gizi buruk ini.
“Mulai dari pembuatan masakan sehat hingga pengirimannya ke keluarga-keluarga miskin,” tambahnya.
Sebagai langkah para ibu-ibu ini selanjutnya belajar tentang kandungan gizi berbagai menu masakan dan selanjutnya mempraktekkannya.
“Semua menu yang kami buat bebas perasa dan pengawet. Kami membuatnya dari bahan-bahan segar karena ada tuntutan kandungan gizi yang harus dipenuhi,” jelasnya.
Selanjutnya mereka mendistribusikan masakan sehat tersebut kepada warga secara cuma-cuma. Dalam kegiatan ini mereka mengandeng PT Pertamina dan mendapat bantuan dana yangmana dalam hal ini Pertamina mengembangkan program-program posyandu
“Tak hanya berupa sokongan dana untuk membeli bahan makanan, Pertamina juga menghibahkan satu unit sepeda motor yang dipakai sebagai ojek pengantar masakan seha,” pungkasnya dihadapan para peserta media gathring 2019 yang terdiri dari para jurnalis Bojonegoro-Tuban. (Bim/red).