Melalui Pagelaran Wayang Kulit DPRD Provinsi Jatim Sosialisasikan Perundang Undangan

Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com – Bertempat di lapangan Desa Plesungan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, ratusan masyarakat dengan antusias mengikuti pertunjukan kesenian tradisional wayang kulit. Pagelaran kesenian wayang kulit semalam suntuk tersebut merupakan kerja sama antara DPRD Provinsi Jawa Timur dengan Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, untuk memeringati Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang ke 72. Minggu (21/10/17).

Dari pantauan media suarabojonegoro.com dihadiri oleh segenap pimpinandan anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro, Kepala satuan kerja lingkup Kabupaten Bojonegoro, serta seluruh Muspika sekecamatan Kapas.

Selain pertunjukan wayang kulit dalam acara tersebut ditampilkan juga berbagai kesenian tradisional, serta dibuka juga Bazar yang menyajikan berbagai pernak pernik dan makan khas Desa Plesungan.

Dalam sambutannya Sigit Kusharianto, yang dalam hal ini mewakili DPRD Kabupaten Bojonegoro menyatakan bahwa dalam acara pagelaran wayang kulit ini sekaligus sebagai sosialisasi perundang undangan yang akan disampaikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui DPRD Provinsi Jawa Timur.

“Tentunya kami sebagai wakil masyarakat mewakili unsur pimpinan DPRD, kami mengucapkan terima kasih atas segala upaya Pemerintah Provinsi dalam rangka memberikan edukasi perundang-undangan kepada kita”, katanya.

Dirinya menyatakan bahwa banyak peraturan Daerah yang hanya berkutat di Kabupaten Bojonegoro. Namun peraturan Daerah Provinsi perlu juga untuk ditranformasi kepada masyarakat Bojonegoro. Sehingga masyarakat faham apa yang menjadi regulasi pemerintah Jawa Timur.

“Kita patut untuk mensyukuri, karena dalam pagelaran wayang kulit yang akan dibawakan oleh Ki Dalang Warsino Slank ini mudah-mudahan menjadi salah satu bagian cara pemerintah untuk memediasi, memfasilitasi segala Informasi yang berkaitan dengan tugas keseharian maupun tugas pemerintahan”, ujar pria dari Fraksi Golkar ini.

Ia berpendapat pagelaran wayang kulit ini adalah merupakan sarana untuk me
mberikan informasi yang efektiv. Disamping itu pagelaran wayang kulit juga apat menjadi tontonan serta tuntunan.

“Tontonan dalam arti memberikan hiburan bagi kita semua, dan tuntunan adalah memberikan segala ilmu yang berkaitan dengan ilmu etika. Disamping itu apabila kita mengkaji dan mengingat bahwa kesenian wayang ini adalah kesenian adi luhung. Yang mana para sesepuh kita, para pendiri Bangsa ini disaat melakukan perjuangan melawan kolonial juga melalui media pewayangan”, pungkasnya.

Sementara itu Freddy Poernomo, selaku anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Dapil IX, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam rangka mempringati HUT Provinsi Jawa Timur yang ke 72 tahun ini DPRD Provinsi Jawa Timur, lebih menekankan pada peraturan daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 15 tahun 2016 tentang pencegahan dan penaggulangan bahya narkotika di Jawa Timur.

“Ini yang kami wanti-waniti bahwa Indonesia yang seperti disampaiakan oleh Bapak Presiden, ini betul-betul sudah sangat memperihatinkan dan sudah menjadi darurat Narkoba. Terkait dengan Narkoba tentu tidak semata-mata menjadi tanggung jawab penegak hukum baik Kepolisoan ataupun BNN, tetapi ini adalah tanggung jawab kita bersama”, katanya.

Dirinya menyatakan bahwa acara seperti ini merupakan agenda rutin DPRD Provensi Jawa Timur setiap tahun, sebagai tonggak sejarah dimulainya pemerintahan Provensi Jawa Timur, dengan Gubernur pertama yakni RM Suryo,  yang menjalankan pemerintahan Jawa Timur di Kota Surabaya. Oleh karena itu pemerintah Jawa Timur telah menetapkan tanggal 12 Oktober sebagai Hari Jadi Provensi Jawa Timur, dan telah ditetapkan dalam peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2007 tentang Hari Jadi Provensi Jawa Timur.

“Hari Jadi Provensi Jawa Timur, setiap tahunnya selalu ditandai dengan pelaksanaan upacara, dan kemarin pelaksanaan upacara dilaksanakan di Lapangan Tugu Pahlawan Surabaya, dengan Inspiktur Upacara Bapak Menteri Dalam Negeri, dan kemudian dilanjutkan dengan rapat paripurna”, jelasnya.

Pagelaran pentas senian ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan tersebar di 11 wilayah daerah pemilihan di Jawa Timur. Adapun Hari Jadi Provinsi Jawa Timur
Tahun 2017 ini mengambil tema “Penigkatan Sumber Daya Manusia Lewat Pendidikan Kejuruan Sebagai Solusi Menuju Jawa Timur Mandiri dan Berdaya Saing Global”.

“Oleh karenanya masyarakat Jawa Timur diharapkan dapat menigkatkan Sumber Daya Masyarakatnya, sehingga mampu bersaing, trampil dan inovatip dalam menghadapi tantangan yang semakin berat dimasa depan. Disamping itu kedewasaan berdemokrasi masyarakat Jawa Timur harus tetap terjaga mengigat tahun 2018 adalah tahun Politik, dan Provinsi Jawa Timur akan melaksanakan Pilkada serentak di 18 Kabupaten Kota dan satu Provinsi”, pungkasnya. (Bim/red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *