Manfaat Salat Tahajjud Dari Perspektif Kesehatan

Oleh : Hanani Abriani Sartika

suarabojonegoro.com –  Lebih dari 14 abad perintah dan keutamaan tahajjud diajarkan dari generasi ke generasi. Al-Quran maupun Al-Hadis menyatakkan kekuatan salat tahajjud bagi pembentukan jiwa. Setelah Allah mewajibkan shalat 5 waktu, Allah juga memerintahkan para hamba-NYA untuk mengerjakan salat tahajjud. Ini dimaksudkan sebagai ibadah tambahan bagi mereka, sesuai dengan firman Allah yang artinya “Hendaklah engkau gunakan sebagian waktu malam untuk sembahyang tahajjud, sebagai sembahyang sunnah untuk dirimu, mudah-mudahan tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang baik” (QS Al Isra’:74). Dengan salat tahajjud maka Allah akan mengangkat derajat hamba-NYA ketempat yang terpuji.

Pada zaman Nabi, Rasulullah SAW dan para sahabat seselalu melaksanakan Salat Tahajjud pada sepertiga malam, Salat tahajjud sangat disarankan oleh Nabi Muhammad SAW, rasulullah SAW bersabda yang artinya “Sebaik-baik sembahyang selepas sembahyang fardu adalah sembahyang sunnah malam (Tahajjud)” (riwayat muslim), baru-baru ini mengundang ketertarikan dari berbagai macam ilmuan untuk meneliti efek dari salat tahajjud untuk kesehatan manusia. Manfaat dari salat tahujjud dapat berefek banyak untuk kehidupan, mulai dari kesehatan maupun akhirat seperti permintaan ampun kepada sang pencipta alam semesta yaitu Allah SWT karena menunaikan salat tahajjud pada saat sepertiga malam doa lebih mudah dikabulkan oleh-NYA.

TAHAJJUD adalah salat sunnah yang dilakukan apabila terjaga daripada tidur pada waktu malam walaupun tidur hanya sebentar, salat tahajjud dilakukan pada malam hari, baik awal, tengah, atau akhir malam. Salat tahajjud merupakan salat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Sahabat Abdullah Bin Salam, bahwa Nabi Muhammad SAW telah bersabda yang artinya “Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta salat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk surga dengan selamat” (HR Tirmidzi). Lalu diwaktu manakah yang lebih utama untuk mengerjakan shalat malam (tahajjud) ?
Waktu untuk melaksanakan salat tahajjud ( Shalatul Lail ) ditetapkan sejak waktu Isya’ hingga waktu subuh ( sepanjang malam ). Meskipun demikian, ada waktu-waktu yang utama, yaitu: Sangat utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya – 22.00 ), Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 ), Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 – Subuh ). Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksankanannya” (HR Muslim).

Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi yang artinya “Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat (waktu). Seandainya seorang muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun akhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT memberinya. Dan itu berlaku disetiap malam” (HR Muslim). Kemudian Rasulullah SAW kembali bersabda yang artinya “Pada setiap malam tuhan kami Tabaraka Wa Ta’ala turun (kelangit dunia) ketika tinggal disepertiga malam yang akhir. Ia berfirman “Barang siapa yang menyeru-KU, akan aku perkenankan seruanya, barang siapa yang meminta ampun kepada-KU, maka aku ampuni dia.” (HR Bukhari dan Muslim).
Hubungan salat tahajjud dengan kesehatan adalah ketika manusia bangun pada sepertiga malam sampai terbit matahari dan menghirup oksigen di atmosfer bumi, kemudian menggerakkan otot-otot yang ada dalam tubuh dengan gerakan salat maka akan membuat badan menjadi segar dan melancarkan aliran darah pada tubuh. Menurut Haeri, ketika seorang menggelar sajadah kemudian melaksanakan salat tahajjud, maka ia berada dalam kondisi layaknya orang melakukan meditasi dan relaksasi atas kelenjar pineal (hormon yang mempengaruhi modulasi pola angun atau tidur dan musim). Ini akan menspiritualkan intelektual seseorang disertai dengan kemampuan personal untuk selalu mendekatkan diri kepada  Allah serta menjalin hubungan yang harmonis dengan sesamanya. Pada saat matahari terbenam, kelenjar pineal mulai bekerja dan memproduksi hormon melatonin dalam jumlah besar dan mencapai puncaknya pada pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari. Hormon inilah yang kemudian menghasilkan turunan asam amino trytophan dalam jumlah besar pula. Salat tahajjud menjadi sarana untuk mempertahankan melatonin dalam jumlah yang stabil. Hormon melatonin akan membentuk sistem kekebalan dalam tubuh dan membatasi gerak pemicu tumor seperti estrogen.

Salat tahajjud dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tubuh menjadi tidak mudah terserang penyakit, hal ini terjadi karena orang yang bangun tidur pada malam hari, berarti menghentikan kebiasaan tidur dan ketenangan yang terlalu lama yang merupakan faktur pencetus terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Aktifitas shalat malam, untuk menghadap Allah SWT, akan menenangkan hati dari segala kegundahan dan kegelisahan hidup yang dialami. Bangun pada 1/3 malam dapat membuat tubuh menjadi bugar dan bersemangat, serta dapat terhidar dari penyakit punggung pada usia tua. Dalam salah satu penelitian medis terbukti bahwa orang-orang yang terbiasa salat malam atau tahajjud relatif lebih aman dari serangan penyakit punggung dari pada orang-orang yang tidak melaksanakan salat tahajjud.

Salat tahajjud juga memiliki ketenangan yang dapat meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, dan memiliki pengaruh kuat terhadap kejiwaan yang dapat digunakan sebagai strategi pereda stress. Stress yang bebrat dpat menyebabkan seseorang rentan terkena infeksi, mempercepat perkembangan sel kanker, dan meningkatkan metatasis. Kadar kortisol seorang yang rutin melakukan salat tahajjud dengan yang tidak melakukan salat tahajjud sama sekali berbeda. Seorang yang rutin salat tahajjud memliki kadar kortisol yang rendah. Hal ini menandakan seorang yang rutin salat tahajjud memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan individu dapat menanggulangi masalah yang sulit dengan stabil dan rileks, dan seorang yang sering salat tahajud akan terhindar dari stress, kesehatan fisik dan ketenangan batin dapat dirasakan langsung oleh seorang yang rajin salat tahajjud.

Hormon kortisol adalah salah satu hormon stress. Hormon kortisol ini akan meninggi jika seorang dalam keadaan stress, dengan kadar hormon kosrtisol yang tinggi seorang akan sulit untuk berkonsentrasi dan daya ingat yang kurang baik. Fungsi dari hormon kortisol itu sendiri adalah metabolisme karbohidrat dan asam amino dengan meningkatkan konsentrasi gula dalam darah, memperkuat kerja jantung dan merangsang epinephrin dan angiotensin II, menghambat ekskresi urine, menyebabkan perubahan EEG pada otak dan jiwa (euforia, depresi, mudah tersinggung, emosi yg labil), menghambat pembentukan limfosit.

Dengan melakukan salat tahajjud secara rutin, ikhlas dan khusuk maka akan mendapat balasan dari Allah yaitu berupa pengampunan dari Allah SWT serta mendapat bonus yaitu sehat fisik, jasmani dan rohani, dan dapat menciptakan seorang menjadi pribadi yang baik, positif dan bersemangat serta memiliki motivasi yang tinggi. Salat tahajjud juga telah terbukti manfaatnya bagi kesehatan tubuh.

Suatu manfaat yang dapat dirasakan terutama pada peredaran darah, organ pernapasan, kelenturan sendi-sendi tubuh, khususnya tulang belakang. Tentunya hal ini sangat dibutuhkan oleh orang-orang berusia lanjut sebagai latihan untuk memelihara kestabilan tubuh dan sistem kerja jantung mereka. Yuk salat tahajjud. (*)

*) Penulis adalah mahasiswa Prodi : S1 Keperawatan Fakultas  Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *