Mahasiswa KKN Unigoro di Desa Tegalkodo Gelar Seminar

Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com –  Seminar Empowering Parenting yang dilaksanakan Mahasiswa KKN Tematik kelompok 6 Unigoro, di Desa Tegalkodo, Kecamatan Sukosewu itu disambut antusias oleh masyarakat setempat, adapun peserta dari Ibu-ibu PKK, guru paud, Tk, maupun SD dan para perangkat desa.

Acara yang dimulai pada pukul 10.00 WIB diawali dengan sambutan dari ketua kelompok 6 KKN, Redi Antoro, mengatakan, dalam KKN tahun ini dari kelompok 6 mengambil tema” Mewujudkan Desa sehat, cerdas dan ramah anak” dengan 6 program diantaranya, program taman bermain anak, taman baca anak, perdes ramah anak, pegadaan rambu-rambu jalan kawasan anak, ruang konsoling anak dan program empowering parenting, dengan tiga indikator diantaranya sehat,cerdas dan ramah.

Berkesempatan memberi sambutan dari PDL KKN yang Didik Wahyu Indarta berpesan melalui seminar ini agar para peserta dapat mengimplementasikan materi dalam keluarga dan lingkungannya masing-masing.

Kemudian, Kepala Desa tegalkodo, Tommy Listiono, mengungkapkan, sangat bangga dan mengapresiasi dengan kehadiran rekan-rekan Mahasiswa KKN Unigoro. Pasalnya, dari mahasiswa yang KKN di Desa Tegalkodo selama ini yang paling memberikan kontribusi nyata yaitu mahasiswa KKN Unigoro dengan program-program unggulan mereka, selain itu juga mereka sangat akrab dalam berkomunikasi dengan warga.

Memasuki acara inti yang di hadiri narasumber, Lasiran yang dimoderatori salah satu mahasiswa KKN, Oskar Pekajangga. Acarapun berjalan lancar dan begitu akrab dengan para peserta, sepanjang berjalannya seminar.

Lasiran, yang begitu menguasai materi masalah anak apalagi bagroundnya di dunia pendidikan dan secara gamblang dan lugas mengupas akan persoalan mengenai anak, dimulai dari bonus demografi pada tahun yang akan datang, mengenai hak-hak anak dan model jalinan kemitraan baik dari keluarga, satuan pendidikan, maupun masyarakat, dari tiga komponen ini yang harus bersinergi.

“Ada 3 jenis karakter orang tua dalam cara berkomunikasi, di antaranya agresif, pasif maupun asertif, maka dari diharapkan  para peserta untuk berperan aktif dan menjadi bagian dalam mendidik, mendampingi maupun dalam mengasuh karena anak adalah tulang punggung bangsa Indonesia,” paparnya. (Wan/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *