Karya: Wahyu Subakdiono
Waktu sahabat manusia
Ketika kala bersama dalam peradaban azab.
Bicara muka bercadar
Tersengal hidung tersumbat
Paparan didaulat dalam jarak
ruang dan waktu
Panglimanya media maya
Bersua bersama rentang jarak.
Aku disini, kau disana
Tak ada salam digenggam
Tak ada peluk terengkuh
Tak ada dekat merapat
Peradaban yang mengalir dari sungai-sungai darah, tersedak sesak.
Dari panas tubuh, menjalar pada pori-pori kematian.
Dari kurangnya jumlah hidup, dari yang mati
Dari….ekosistem bertambah beranak pinak, karena tak terjamah
Dari warisan Pejuang..? yang tertinggal hanya Pekik….Merdeka…!
tak lagi Takut Mati untuk kejuangan
tak lagi Takut Mati untuk Bangsa
tak lagi Takut Mati untuk Harga diri.
Hanya mempertahankan hidup untuk diri.
Wabah ini telah menjalar…
Membasuh lini kehidupan…
Sampai…kapan.
Sampai..kini
Sampai..hari ini.
Apakah harus berdiam menunggu mati..?
Hanya orang yang Gagah ditengah Wabah
Akan berteriak.
” M E R D E K A…!! TAK TAKUT MATI…!!”