LPPM Unigoro Adakan Sekolah Lapang Penggunaan Pupuk

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Penggunaan pupuk organik cair (POC) sangat dianjurkan untuk pertanian, khususnya sebagai booster tanaman agar dapat berkembang secara maksimal dan baik. Hal ini disampaikan oleh Tim LPPM Universitas Bojonegoro kepada para petani yang mengikuti Program Sekolah Lapang Pertanian (SLP), pada Jum’at (8/2) siang kemarin di Balai Kecamatan Gayam.

Selain diberikan teori tentang POC, para petani yang berasal dari Desa Gayam, Mojodelik, Brabowan dan Bonorejo ini juga melakukan praktik secara langsung pembuatan dari pupuk cair organik tersebut.

Ir. Darsan, M.Agri, tim ahli LPPM Unigoro mengatakan, pupuk organik cair yang dianjurkan untuk petani berasal dari urin kelinci yang dicampur dengan EM4, Mikro Organisme Lokal (MOL) dan tetes tebu atau gula.

Baca Juga:  Danrem 082/CPYJ Apresiasi Kerja Sama Tiga Pilar di Bojonegoro

Urin kelinci dipilih karena mengandung nitrogen yang tinggi dan baik bagi tanaman, utamanya hijau daun. Nantinya, bahan-bahan tersebut akan diolah bakteri dalam EM4 dalam waktu sekitar 2 minggu untuk siap menjadi nutrisi atau booster tanaman.

“Hari ini kami melakukan pembuatan pupuk organik cair yang berasal dari urin kelinci, keuntungan menggunakan POC ini karena harganya murah dan secara teori juga bisa dipertanggung jawabkan, urin kelinci ini banyak mengandung nitrogen yang berefek baik bagi tanaman utamanya hijau daun,” ujar Dekan Fakultas Pertanian Unigoro itu.

Diharapkan setelah mengikuti praktik hari ini, para petani dapat membuat dan menerapkannya untuk tanamannya, agar bisa dilihat perbedaannya dengan tanpa menggunaan pupuk organik cair.

Baca Juga:  Kartu Pedagang Produktif di Sambut Baik Oleh PKLKB

Selain praktik pembuatan pupuk, para petani peserta Sekolah Lapang Pertanian, program pengembangan masyarakat dari ExxonMobil Cepu Limited, juga diberikan stimulan berupa alat-alat pertanian, khusus bagi peserta yang aktif mengikuti SLP sejak awal dan dapat menjawab pertanyaan. (Bim/red).