SUARABOJONEGORO.COM – Pertamina Marketing Operational Region V (Pertamina MOR V) Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinusa) menyampaikan, pasokan LPG pada produk LPG bersubsidi (3 kilogram) Pertamina memprediksi terjadinya peningkatan konsumsi rata-rata sebesar 7 persen dari konsumsi normal sebesar 94.679 Metric Ton (MT) per bulan menjadi 101.307 MT per bulan.
Konsumsi LPG Non Subsidi (Bright Gas 5.5 kilogram, Bright Gas 12 kilogram, dan LPG 12 kilogram) di Jawa Timur juga diprediksi mengalami peningkatan menjelang Idul Fitri sebesar 9 persen dari 4.593 MT per bulan menjadi 5.006 MT per bulan.
Untuk menjaga ketersediaan stok di lapangan, Pertamina melakukan beberapa langkah intensif mulai dari Built Up stok di storage, agen hingga pangkalan LPG.
Pertamina telah membentuk 237 Agen Siaga dan 2426 Pangkalan Siaga di Wilayah Jawa Timur yang akan beroperasi setiap hari khususnya ketika libur Hari Raya Idul Fitri 1439 H “Kita jamin pasokan aman,” kata Rifky Rakhman Yusuf, Unit Manager Communication & CSR Jatimbalinus.
Data yang dihimpun SB.com, di Kecamatan Sugihwaras masyarakat kesulitan mendapatkan LPG 3 kilogram. Selain itu, harga LPG naik mencapai Rp 20 ribu.
Mulyadi, salah satu pengecer LPG 3 kilogram asal kecamatan setempat mengeluhkan sulitnya mendapatkan LPG 3 kilogram dari agen. Kalaupun ada jumlahnya dibatasi dan harganya sudah Rp 18 ribu hingga Rp 19 ribu per tabung.
“Sulit, harga dari pangkalan tinggi,” keluhnya. (red)