SuaraBojonegoro.com – Ratusan mahasiswa yang berasal dari tujuh kampus di Bojonegoro mengikuti Kuliah Umum Industri Hulu Migas yang diselenggarakan oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 dan SKK Migas Perwakilan Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa).
Menghadirkan pembicara dari lintas bidang, kegiatan kuliah umum ini dilaksanakan di Ballroom Eastern Hotel, Bojonegoro, Jawa Timur pada Selasa (19/09).
Menurut Head of Communications Relation & CID Zona 12, Muliawaty Weanny Hikmat, kuliah umum ini merupakan salah satu bentuk kontribusi perusahaan dalam memberikan informasi dan wawasan yang lebih dalam terkait industri hulu migas kepada publik, dalam hal ini di lingkungan kampus. “Kami menganggap penting, wawasan terkait kegiatan industri hulu migas ini dapat diinformasikan secara luas sehingga para generasi muda di Bojonegoro ini semakin memiliki kepedulian terkait peran industri migas dalam mewujudkan kedaulatan energi nasional,” terangnya.
Mengangkat tema “Peran Industri Hulu Migas Bagi Ketahanan Energi Nasional dan Pembangunan Daerah”, PEPC berharap publik dan para mahasiswa semakin mengetahui keberadaan PEPC di wilayahnya.
Superintendent Operations Field Zona 12, Andy Suhendro yang memberikan materi terkait proses bisnis yang ada di PEPC Zona 12 atau lebih dikenal dengan Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB). Andy menjelaskan bagaimana gas itu diambil dari sumur untuk kemudian diproses di dalam plant atau pabrik hingga dikirim ke end user untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
Hadir pula sebagai pembicara, Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Bojonegoro, Dilli Tri Wibowo yang memberikan materi terkait Dana Bagi Hasil (DBH) Migas di Kabupaten Bojonegoro. Juga dipaparkan DBH Migas yang secara signifikan turut memberikan kontribusi dalam pembangunan di Kabupaten Bojonegoro.
Selain itu, para peserta juga mendapatkan penjelasan tentang peta jalan industri hulu migas yang disampaikan oleh Analis Senior Departemen Formalitas & Komunikasi SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Erwin Andriyanto Redi.
Secara umum, para peserta antusias mengikuti kegiatan ini. Salah satunya dari Universitas Bojonegoro, Melisa Icha Febriana menyampaikan kepuasannya bisa mengikuti kuliah umum tahun ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini dapat mengedukasi para mahasiswa untuk mengetahui bagaimana industri hulu migas itu beroperasi. Selain itu menurut gadis yang akrab dipanggil Icha itu, dengan adanya forum seperti ini mahasiswa dapat mengakses informasi yang sebelumnya tidak diketahui sama sekali. “Sangat bagus ya acara dan materinya, kami menjadi tahu cara dan seperti apa alur industri migas itu berperan bagi negara,” ujarnya.
Secara aktif, para peserta antusias mengajukan pertanyaan, menggali informasi lebih tentang industri hulu migas dan multiplier effects industri ini bagi Bojonegoro.
Dari kegiatan ini para mahasiswa juga dapat mengetahui bagaimana operasi migas dilakukan dengan teknologi canggih yang kompleks serta risikonya sehingga untuk dapat memasuki lingkungan kerja di industri tersebut diperlukan profesionalisme yang tinggi serta memiliki kompetensi yang baik dalam bidangnya masing-masing.
Pada kesempatan ini juga disampaikan kegiatan-kegiatan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang telah dilaksanakan oleh PEPC Zona 12. PEPC sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memiliki komitmen untuk turut mengelola lingkungan sekitar wilayah operasi. (Red/Lis)