Reporter: Wahyu Utomo
SuaraBojonegoro.com – Aktivitas sejumlah orang yang datang menggunakan dua mobil hitam di sebuah rumah di Jalan KH. Agus Salim, Desa Kauman, Kecamatan Bojonegoro, Kamis (27/11) siang, memicu dugaan adanya penggeledahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pergerakan para tamu yang dikawal polisi bersenjata lengkap itu dikonfirmasi oleh pemilik rumah dan beberapa saksi di sekitar lokasi. Jumat (28/11/2025)
Seorang penjaga toko yang berada tak jauh dari rumah tersebut menyampaikan bahwa sekitar pukul 14.00 WIB, dua mobil berhenti tepat di depan rumah dan langsung dimasuki oleh para penumpangnya. Ia mengaku melihat keberadaan polisi yang berjaga, namun tidak mengetahui maksud kedatangan mereka.
“Iya kemarin ada polisi juga yang berjaga. Tapi saya tidak tahu pasti ada apa,” paparnya,
Pemilik rumah, Esti, turut membenarkan adanya sejumlah orang yang datang bersama adik kandungnya. Ia mengatakan tidak mengetahui tujuan kunjungan tersebut karena saat itu berada di bagian belakang rumah.
“Saya kurang paham ada apa, soalnya saya di belakang rumah. Yang jelas kemarin ada beberapa orang datang, ada juga perempuannya,” terangnya.
juga menyebut bahwa adiknya jarang pulang karena bekerja di luar kota. “Orangnya jarang pulang, kerjanya di luar kota,” tambahnya.
Informasi lain datang dari sumber terpercaya yang menyebut bahwa sebelum memasuki rumah, rombongan penyidik KPK terlebih dahulu meminta izin kepada pemerintah desa setempat. Menurutnya, rumah Esti selama ini hanya digunakan sebagai alamat administrasi sebuah perusahaan jasa konstruksi.
“Benar, kemarin tim KPK meminta izin ke kantor Pemdes Kauman. Tapi rumah Bu Esti itu hanya alamat kantor tertulis dari perusahaan jasa konstruksi,” jelasnya.
Sumber tersebut menambahkan bahwa pemeriksaan utama dilakukan di kantor perusahaan konstruksi yang berada di Kelurahan Banjarjo, Kecamatan Bojonegoro. Ia mengatakan tim tidak membawa dokumen apa pun dari rumah Esti sebelum berpindah lokasi.
“Dari rumah Bu Esti, tim KPK tidak membawa berkas apa pun dan langsung menuju kantor di Banjarjo,” ujarnya.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Afrian Satya Permadi, membenarkan adanya personel kepolisian yang diterjunkan untuk pengamanan kegiatan tersebut.
“Ya, benar. Kami hanya dimintai pengamanan saja,” ungkapnya singkat.
Meski belum ada pernyataan resmi dari KPK, sejumlah dugaan mencuat terkait kegiatan tersebut. Penggeledahan tersebut apakah berkaitan dengan penelusuran pekerjaan konstruksi di Bojonegoro tahun anggaran 2024. Selain itu, di kalangan internal pemerintahan dan pelaku jasa konstruksi juga berkembang dugaan lain bahwa aktivitas ini memiliki kemungkinan kaitan dengan penangkapan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko melalui Operasi Tangkap Tangan KPK beberapa pekan lalu.
Namun, hingga berita ini dirilis, belum ada konfirmasi yang dapat memastikan hubungan antara kegiatan KPK di Bojonegoro dengan OTT di Ponorogo. Redaksi SuaraBojonegoro.com masih menunggu keterangan resmi untuk memastikan dugaan tersebut. (Why/red)








