SuaraBojonegoro.com – Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Wushu secara resmi menjadi anggota KONI kabupaten Bojonegoro. Dengan demikian KONI kabupaten BOjonegoro memiliki sebanyak 37 anggota cabang olahraga.
‘’Peresmian IMI dan Wushgu sebagai anggota memang tinggal dilakukan di Rapat Anggota,’’ kata Ketua KONI Kabupaten Bojonegoro Sahari. Dia menjelaskan permohonan IMI dan Wushu menjadi anggota memang sudah direkomendasikan sejak kepengurusan lama namun sesuai aturan penetepan dilakukan di Rapat Anggota.
Penetapan IMI dan Wushu menjadi anggota KONI Kabupaten Bojonegoro sendiri dilakukan dalam Rapat Pleno pada kerja KONI kabupaten Bojonegoro yang digelar kemarin malam (Jum’at 1/12/23) di Singapore Restauran Jalan Gajah Mada. Hadir dalam acara tersbeut adalah Cabang olahraga Anggota KONI kabupaten Bojonegoro serta Koordinator Olahraga Kecamatan. Acara dibuka oleh Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Amir Syahid.
Sahari juga menjelaskan meski saat ini memiliki 37 anggota dari cabang olahraga dia menjelaskan sebelum ini ada tiga cabang olaharga yang vakum keberadaanya. Penyebabnya lanjut dia karena beberap hal seperti masa kepengurusan yang habis periodesasinya. ‘’termasuk juga ketya cabang olahraga meninggal dunia sehingga vakum aktifitasnya,’’ tutunyya.
Namun dia menjelaskan saat ini dari tiga cabang cabang olahraga satu diantarnya sudah resmi naktif kembali yaitu Perbakin (Persatuan Menembak Seluruh Indonesia). Sementara satu lagi yaitu FPTI (Federasi Panjat tebing Indonesia) saat ini dalam proses untuk membentuk kepengurusan yang baru. ‘’Ada lagi FASI (Federasi Aero Sport Indonesia) yang masih kita komunikasikan agar aktif lagi,’’ tegasnya
‘’Secara bulat IMI dan Wushu diterima oleh Anggota yang lain,’’ kata Tonny Ade Irawan Ketua Sidang Pleno yang juga Wakil Ketua KONI Kabupaten Bojonegoro. Dia menjelaskan dalam rapat pleno lain yang dipimpinya juga diputuskan beberapa hal diantaranya program kerja KONI Kabupaten Bojonegoro tahun 2024.
Program kerja tersbeut lanjut dia diantaranya adalah penyelenggaraan Porkab yang dimulai dari tingkat Kecamagtan melalui Koordinator Olahraga Kecamatan. Karena itu kegiatan Cabor diharapkan bisa menyesuaikan dengan program kerja KONI yang telah disepakati. ‘’seperi kejurkab atau lomba lainnya yang digelar cabor agar tidak berbenturan dengan agenda KONI,’’ ungkapnya.
Sementara itu kepala Dinas kepemudaan dan Olahraga Amir Syahid dalam sambutannya berharap agar cabor bisa melengkapi admistrasi dan kesekretariatan. Menurut dia jangan sampai cabor hanya berupa plang nama tapi tidak ada kegiatan atau bahkan tak punya atlet. ‘’Utamanya adalah pembinaan atlet ini penting,’’ katanya.
Terkait saranta dan prasarana olahraga dia menuturkan sata ini pemkab Bojonegoro berusaha melengkapi saran dan prasarana yang dibutuhkab. Salah satunya rencana membangun saranja bagi sepatu roda yang rencananya dibvangun disebelah utara Stasuin Letjen H Soedirman. ‘’Tahun depan kita rencanakan,’’ tegasnya. (Red/Lis)