Kolaborasi Perum Jasa Tirta I dan Unigoro, Gelar Pelatihan Pengolahan Limbah Industri Tahu

SuaraBojonegoro.com – Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I berkolaborasi dengan Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggelar pelatihan pengolahan limbah industri tahu di Desa Kuncen, Kecamatan Padangan, pada Senin (18/12/23). Kegiatan ini diikuti oleh puluhan pelaku industri tahu dan masyarakat di desa tersebut.

Kepala Desa Kuncen, M. Syaifuddin, mengapresiasi program pengabdian masyarakat yang digagas oleh Perum Jasa Tirta I dan Unigoro. Dia tidak menampik jika limbah-limbah hasil dari industri tahu yang ada di desanya dapat mengancam kelestarian sungai Bengawan Solo. “Kita akui limbah tahu itu sangat merusak lingkungan. Pelatihan seperti ini sangat bermanfaat. Semoga ada hal baru yang dihasilkan dari pelatihan hari ini. Sehingga bermanfaat bagi masyarakat, ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Sub DJA III/3 Bengawan Solo, Rheyza Gigih, ST. Di hadapan masyarakat, beliau menjelaskan tentang peran Perum Jasa Tirta I untuk mengelola sumber daya air. Salah satunya adalah Bengawan Solo.

Baca Juga:  Rektor Unigoro Cup 2024 Junjung Tinggi Sportivitas

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Sehingga harus ada kolaborasi dengan masyarakat, pemerintah desa, dan perguruan tinggi untuk program pelestarian sungai. Seperti halnya dengan kegiatan pelatihan yang kita ikuti bersama hari ini. Semoga limbah-limbah tahu yang diolah menjadi pupuk bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” jelasnya.

Singgih Setiawan, SE., selaku Staf Pengusahaan Jasa Tirta I Bengawan Solo, turut mengajak masyarakat di Desa Kuncen untuk berkontribusi menjaga lingkungan sekitar. “Kita butuh bantuan stakeholders untuk upaya pelestarian lingkungan. Perum Jasa Tirta I selain bertugas mengelola sumber daya air juga membantu konservasi perairan, serta memantau kualitas dan kuantitas perairan sungai,” imbuhnya.

Pelatihan pengolahan dan pemanfaatan limbah industri tahu dipandu oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unigoro, Laily Agustina R., S.Si, M.Sc. Dengan penuh semangat, Laily membimbing para warga agar bisa membuat pupuk organik cair (POC) dari limbah cair industri tahu. Bahan dan peralatan yang digunakan juga mudah didapatkan di toko-toko sekitar. Seperti tetes tebu, mikro organisme EM4, jerigen, gelas ukur, dan lainnya.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN kelompok 08 Unigoro Perkenalkan Cara Buat Pupuk Kompos di Desa Pejok

“Ada 13 industri tahu di Desa Kuncen. Otomatis ada limbah padat berupa ampas kedelai dan limbah cair yang dihasilkan. Ternyata limbah tersebut masih memiliki nilai gizi tinggi terutama protein. Jadi masih bisa dimanfaatkan untuk pakan dan minum ternak, POC, biogas, bahkan kita bisa lho membuat nata de coco dari limbah cair industri tahu,” ungkapnya.

Siti Masrikah, salah satu warga Desa Kuncen, mengatakan bahwa masyarakat sekitar hanya memanfaatkan limbah padat dan cair untuk campuran pakan hewan ternak. Dia merasa program pelatihan yang digagas oleh Jasa Tirta dan Unigoro sangat bermanfaat. “Ternyata mudah lho cara buat pupuk cair ini. Jadi bisa diceritakan ke teman-teman bagaimana cara buatnya,” pungkasnya. (din/Lis)