SuaraBojonegoro.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada Senin (30/12/2019) menggelar Refleksi pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bojonegoro tahun 2019, di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur.
Bupati Bojonegoro, DR Hj Anna Mu’awannah menyampaikan beberapa point terkait refleksi pelaksanaan pembangunan 2019, diantaranya problematika kemiskinan masih dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar warga.
“Kategori penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita/per bulan di bawah angka garis kemiskinan,” ujarnya.
Di tahun 2019 ini, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bojonegoro, mencapai 154, 64 ribu jiwa. Jumlah ini tentu berkurang sebesar 9,30% ribu jiwa dibandingkan dengan kondisi tahun 2018 yang mana sebesar 163, 94 ribu jiwa. Presentase penduduk miskin di Kabupaten Bojonegoro tahun 2019 sebesar 12,38% sedangkan di tahun 2018 sebesar 13,6%. Tentu penurunan presentase kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro ini menurun sebesar 0,78% lebih baik dibandingkan Jawa Timur yang sebesar 0,61%.
Dari data BPS tahun 2018, IPM Kabupaten Bojonegoro mencapai 67,85 dan menempati urutan ke-26 Kabupaten/kota se provinsi Jawa Timur.
“Untuk peningkatan IPM diperlukan upaya pada komponen yakni, umur harapan hidup, rata-rata lama sekolah dan daya beli masyarakat,” tandas Bupati.
Sementara dalam paparannya, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf Bambang Hariyanto menyampaikan bahwa dalam rangka membantu pemerintah melalui percepatan pembangunan, pihaknya telah bersinergi dengan instansi terkait dengan pemkab, Polres dan masyarakat. Yakni dalam melaksanakan kegiatan diantaranya Latsitarda, TMMD ke 105 dan Karya Bakti Skala Besar (KBSB).
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan berbagai pekerjaan fisik maupun non fisik diantaranya normalisasi jalan poros, pembangunan jembatan, renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pembangunan Bronjong, pembangunan gorong-gorong, drainase, pembangunan MCK keluarga, serta pembangunan sarpras air bersih dan renovasi tempat ibadah.
“Dari seluruh kegiatan ini dilakukan dengan bergotong-royong dengan komponen masyarakat,” tuturnya.
Di tahun 2020, juga akan dilaksanakan kegiatan serupa. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kesulitan masyarakat khususnya di wilayah terpencil di Bojonegoro bagian selatan.
“Semoga apa yang diupayakan oleh Pemkab dan Kodim nantinya bisa memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat agar lebih baik,” pungkasnya. (Lis/Sas)