KKN Unigoro Kuatkan Efisiensi Pola Tanam dan Manfaatkan Pupuk Organik Bersama DKPP

SuaraBojonegoro.com – Terus berupaya merealisasikan program kerja di lokasi pengabdian masyarakat, Tim KKN Kelompok 15 Universitas Bojonegoro (Unigoro) yang berada di Desa Kalirejo, Ngraho, Bojonegoro bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro perkenalkan efesiensi pengelolaan lahan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Melalui kegiatan “Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Pertanian,” puluhan mahasiswa ini memberikan support pada DKPP Bojonegoro dalam inovasi bidang pertanian. Kegiatan sosialisasi dan pemberdayaan sendiri digelar bagi masyarakat tani beberapa desa, Kamis (18/7/2024).

“Tidak hanya membantu meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjaga kesuburan tanah,” ungkap Susana.

Menurutnya, pola tanam yang baik dapat mencegah penurunan kualitas tanah dan mengurangi risiko serangan hama dan penyakit pada tanaman padi.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN-T  Kelompok 17 Unigoro Sosialisasikan Penggunaan  BPJS Kesehatan di Desa Sidomukti, Kecamatan Kasiman

Anshar, seorang penemu Elisator Biosaka, mengatakan jika pupuk organik yang ditemukan adalah alternatif bagi petani di desa untuk bercocok tanam.

“Biosaka adalah salah satu alternatif bagi petani untuk mengurangi efek penggunaan pestisida yang mengurangi kesuburan tanah,” katanya.

Pembuatan alternatif elisator Biosaka sendiri menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan gulma, dimana pengelolaannya memadukan metode biologis, dan mekanis.

Nampak, peserta penyuluhan begitu antusias mengikuti kegiatan dan terus aktif bertanya. Para petani berharap ilmu yang didapatkan bisa langsung diterapkan di lapangan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam mengolah lahan pertanian.

Sementara itu, Joko Santoso, Kepala Desa Tanjung Sari menuturkan bahwa penyuluhan ini sangat bermanfaat bagi para petani.

Baca Juga:  Dorong UMKM Keripik Pisang Naik Kelas, Mahasiswa KKN T 08 Universitas Bojonegoro Gelar Program Pendampingan Mikro Mandiri

“Kami berterima kasih kepada para narasumber dan penyelenggara yang telah memberikan pengetahuan baru bagi para petani kami. Semoga dengan ilmu ini, hasil pertanian di desa kami semakin meningkat,” ujar Kades ini.

Berikut cara membuat Biosaka, yaitu menggunakan rumput, daun bagus yang berwarna hijau. Dengan komposisi satu genggam rumput atau dedaunan, lalu direndam dan ditekan atau diperas dengan air minimal 3 liter Pemerasan rumput dan daun tersebut dilakukan selama kurang lebih 15 menit sampai daun berubah agak tipis dan air sampai berubah warna menjadi hijau Untuk penggunaannya 1 (satu) tangki hanyalah perlu 40 ml air Biosaka. (Red/Lis)