SuaraBojonegoro.com — Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggelar kuliah umum investasi bersama Dr. Sri Budi Cantika Yuli, SE., MM., praktisi ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan M. Ali Yusuf, S.Sos., MM., Direktur Utama PT. Anugerah Sekuritas Indonesia di Hall Suyitno, Senin (14/10/24). Di forum ini, mahasiswa atau Gen Z mendapatkan wawasan tentang strategi mengelola keuangan dengan cara berinvestasi.
Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Dr. Arief Januwarso, S.Sos., M.Si., mengatakan, pemahaman yang diinginkan dalam kuliah umum kali ini bukan bagaimana cara berinvestasi. Melainkan prospek karir di dunia investasi. “Kami berupaya memfasilitasi mahasiswa Unigoro dengan kuliah praktisi dan magang untuk menemukan prospek karir masing-masing. Termasuk di kuliah umum investasi seperti sekarang, mahasiswa harus tahu kompetensi seperti apa yang dibutuhkan untuk bekerja di dunia investasi,” ucapnya.
Hasil riset terbaru, 56 persen investor didominasi oleh kawula usia di bawah 30 tahun atau Gen Z. Dr Cantika menuturkan, ada tujuh alasan mengapa Gen Z perlu berinvestasi. Antara lain menciptakan kestabilan finasial jangka panjang, membangung pola pikir keuangan yang sehat, kemudahan teknologi, pertumbuhan modal, diversifikasi pendapatan, perlindungan terhadap inflasi, serta kemerdekaan finansial. “Diversifikasi pendapatan ini yang paling penting. Supaya adik-adik tidak bergantung di satu pendapatan saja. Nah, yang terpenting investasi itu harus dilakukan secara konsisten,” tuturnya.
Istri dari Setyo Wahono ini melanjutkan, strategi yang cocok diterapkan untuk Gen Z adalah membangun dana darurat, mengurangi utang konsumtif, dan mengelola pengeluaran dengan bijak. Beliau bangga mahasiswa-mahasiswi Unigoro ternyata sudah ada yang aktif berinvestasi dan berbisnis. “Ingat jangan sekali-kali tergoda pinjol hanya untuk berfoya-foya,” imbuh Cantika.
Sementara itu, Ali membeberkan beberapa tips berinvestasi di pasar modal bagi pemula. Pertama, tentukan tujuan berinvestasi. Kedua, mengukur prefensi resiko. Ketiga, menentukan target hasil return dan toleransi kerugian. Keempat, anggarkan dana yang menjadi target investasi. Kelima, tempatkan investasi di beberapa efek. Keenam, review dan ukur kinerja dari portofolio investasi. “Sekarang kalian tinggal pilih. Mau investasi pada aset riil atau investasi pada aset finansial,” tukasnya.
Kuliah umum yang dimoderatori Direktur Kerja Sama Urusan Internasional, Fauzian Noor, SP., MM., berlangsung interaktif. Sejumlah mahasiswa memanfaatkan momen tersebut untuk berdiskusi terkait investasi dengan para praktisi. (din/red)