SuaraBojonegoro.com – Kegiatan yang biasanya diperuntukkan bagi calon pengantin sebelum melangsungkan pernikahan. Namun kali ini digelar bagi Mahasiswa atau pelajar sebagai bekal dan wawasan dalam mengarungi kehidupan rumah tangga pada masa yang akan datang.
Bertempat di Aula Universitas Bojonegoro (UNIGORO), Rabu 24/11/2021 dibuka secara resmi oleh Kepala Kankemenag Kab. Bojonegoro H. Munir, S.Ag., M.Ag. diikuti oleh Mahasiswa Unigoro berjumlah 60 orang peserta yang dibagi menjadi 2 sesion (pagi dan siang).
Kasi Bimas Islam Muh. Abdulloh Hafith, S.Ag,.M.HI mendampingi Kepala Kantor Kemenag Kab. Bojonegoro menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, pemahaman, kepada para remaja yang akan melangsungkan pernikahan sebagai upaya mewujudkan keluarga samawa, sehingga nantinya dapat mengurangi angka perselisihan, perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga.
“Masing-masing materi yang diberikan sesuai dengan leading sektor pihak terkait, dan materi yang disampaikan ialah tentang bagaimana mewujudkan keluarga sakinah, mengelola psikologi dalam keluarga, materi ini akan disampaikan oleh fasilitator Kankemenag yang bersrtifikasi, sedangkan materi menjaga kesehatan reproduksi serta menyiapkan generasi berkualitas akan disampaikan oleh dokter dari puskemas,” ujarnya.
Sebab, terusnya, meski di usia remaja normal tentu muncul rasa cinta ke lawan jenis. Akan tetapi hal itu harus ditahan dan dimanfaatkan untuk motivasi ke hal yang bersifat positif karena Usia pernikahan telah diatur sesuai UU No.16/2019 dimana Perkawinan hanya diizinkan apabila laki-laki dan perempuan sudah mencapai umur 19 tahun.
“Dampak dari pernikahan dini yang sering dirasakan oleh para remaja adalah kehilangan masa indah saat remaja, karena dengan pernikahan dini tersebut waktu yang seharusnya berkumpul dan bergaul dengan teman justru akan berakhir,” kata dia.
Sehingga, dalam bimbingan perkawinan pra nikah ini pihaknya berharap remaja usia sekolah semakin memahami tentang pentingnya tahapan pernikahan, sehingga yang akan menikah betul-betul berada di usia yang matang, dewasa dan sudah mantap.
“Tentu harapannya para generasi muda terutama anak usia sekolah dapat lebih mawas diri serta dapat berpikir positif yang berlandaskan aturan agama dalam setiap kegiatan yang melibatkan laki-laki dan perempuan” harapnya. (Red/Lis)