Reporter : Sasmito
SuaraBojonegoro.com – Semburan air dengan gelembung, yang berbau belerang dengan menyengat kembali terjadi di wilayah Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tepatnya di Petak 171 RPH Sukun BKPH Gondang KPH Bojonegoro, yaitu Dusun Kramat, Desa Jari, Kecamatan Gondang, Rabu (11/12/2024).
Kejadian yang awalnya diketahui warga ini tak membuat kaget warga, karena semburan air yang terdapat empat titik, sebelumya juga pernah terjadi ketika musim penghujan, dan saat ini menjelang musim penghujan air berbau belerang tersebut kembali menyembur.
Namun letaknya juga tak jauh dari semburan semburan air yang muncul pada waktu lalu, dan semburan saat ini lebih ke arah atas di wilayah hutan tersebut.
Priyo Winarno (49) selaku relawan Tagana setempat menyampaikan bahwa kejadian tersebut sudah dilaporkan langsung ke Polsek Gondang, “Semburan air keluar sejak dua hari lalu, dan sudah ada penanganan dari Polsek setempat,” Katanya.
Kapolsek Gondang AKP Wahjoe Febrianto beserta anggotanya langsung mendatangi lokasi tersebut untuk melaksanakan Pengecekan Lokasi Semburan air yang berbau Belerang dan diketahui bahwa terdapat sekitar 4 semburan air yang berbau Belerang dengan Radius lokasi sekitar 50 M2 yang berada pada lereng Gunung Gawah.
“Kami lakukan pengecekan dan memasang police line pada lokasi titik semburan tersebut agar warga tidak terlalu mendekat, dan kita laporkan pada pimpinan,” Ujar Kapolsek Gondang.
Dari data yang dihimpun awak media ini, bahwa semburan air Berbau belerang tersebut muncul pertama Kali pada tahun 2007, selanjutnya pada Bulan April tahun 2016 dan kemudian menghilang, dan pada April 2023 dan mengering selanjutnya pada saat ini Muncul kembali.
Sumber air yang berbau Belerang tersebut muncul pada saat musim penghujan dari hasil penelitian terdapat kandungan gas H2S (Hidrogen Sulfida).
Kapolsek juga melakukan koordinasi dengan pemerintah Desa setempat, serta pihak Forpimca dan menyampaikan himbauan kepada warga agar tidak.mendwkat, meski jarak antara semburan air berbau belerang tersebut berjarak sekitar 2 kilometer dari pemukiman warga. (Sas/Red)