Reporter : Sasmito
SuaraBojonegoro.com – Kekeringan wilayah pertanian milik para petani dibeberapa kecamatan yang mengakibatkan tanah mengering dan pecah serta tanaman padi menguning sempat meresahkan warga petani karena khawatir berdampak puso atau gagal panen pada tanaman padi mereka.
Bahkan dugaan nyaris beda pendapat antar masyarakat terkait masalah air ini juga sangat menghawatirkan, seperti adanya pembukaan pintu air yang dilakukan oleh oknum petugas yang dialirkan di salah satu desa menjadikan protes masyarakat dan pengurus GHIPPA (Gabungan Himpunan Petani Pemakai Air).
Dan Hari hari terkahir ini adalah hari-hari genting tanaman padi membutuhkan suplai air dan wilayah sawah tadah hujan kawasan kali pacal tentu sangat bergantung pada bendungan pacal dan gonseng sebagai satu-satunya sumber air yang diharapkan.
Komisi B DPRD Bojonegoro mengundang para pemangku kebijakan dalam Rapat koordinasi bersama dengan Balai Besar Wilayah Bengawan Solo, UPT Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur, Dinas PU SDA Kabupaten Bojonegoro serta dihadiri oleh 10 Gabungan HIPPA Wilayah Pacal membahas stok dan distribusi air yang digelar pada Rabu (5/6/2024) lalu.
Disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro, Sally Atysasmi menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, Menyepakati beberapa keputusan antara lain, dibuka kembali pintu waduk gonseng mulai tanggal 5 Juni 2024 sampai 10 hari kedepan dengan kapasitas ketersediaan air sebesar 5 Juta meter kubik dengan alokasi 5 meter kubik perdetik dengan sistem bergilir untuk 16.000 Ha lahan pertanian.
“Kemudian dilanjutkan dengan distribusi air dari waduk pacal yang saat ini sedang maintenance pengerukan sedimen,” lanjutnya.
Menurut Sally, Ketika air dibagi secara bijak, dikawal dan diawasi bersama, dioastikan dapat mencukupi kebutuhan air bagi para petani yang membutuhkan air, hingga panen mendatang.
Dirinya juga berharap agar komunikasi antara GHIPPA dan juga masyarakat petani serta petugas yang bertanggung jawab soal pintu air akan menemukan solusi yang baik, sehingga masyarakat tidak mengalami keresahan karena kekhawatiran gagal panen akibat kekurangan air. (Sas/Red)