Kejadian Luar Biasa,13 Kasus Kebakaran Dalam Sehari, Damkar Bojonegoro Terus Berikan Sosialisasi

Reporter : Suyati

SuaraBojonegoro.com – Dalam jangka 1 bulan ini hampir setiap hari terjadi kebakaran lahan atau rumah terus terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Kejadian luar biasa dalam sehari semalam bisa mencapai 13 kasus kebakaran di Bojonegoro, hal ini membuat Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan (Damkarmat) terus melakukan sosialisasi. Kamis (19/10/23)

Seringnya terjadi kebakaran tersebut akibat dari kemarau panjang beserta angin kencang dan ditambah lagi kurang waspadanya terhadap bahaya kebakaran.

Menurut data yang di himpun awak media ini dari Damkarmat, kebakaran dibulan Oktober hampir mencapai 40 kejadian dan paling banyak ditanggal (18/10/23),  hingga mencapai 13 kebakaran, 2 rumah warga dan 11 lahan. Mulai Januari sampai dengan Oktober total 400 kasus.

Baca Juga:  Ditinggal Bekerja di Sidoarjo Rumah Milik Warga Ini Ludes Terbakar

Helmi Ali Fikry S.STP selaku Kepala Bidang Pemadaman dan Keselamatan menuturkan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari bertambahnya kasus kebakaran diwilayah Kabupaten Bojonegoro. “Karena fungsi Damkarmat tidak hanya memadamkan api, juga melakukan penyelamatan terhadap hewan buas yang masuk ke pemukiman warga dan sebagainya,” Tuturnya. Kamis (19/10/2023).

Rata-rata akibat kebakaran yaitu dari pembakaran sampah yang dilakukan warga, juga dari tabung gas milik warga. Damkarmat sendiri selalu memberikan edukasi terhadap masyarakat agar tetap waspada api.

“Kami selalu mengedukasi dan memberikan pengarahan setiap kali selesai penanganan pemadaman, agar masyarakat paham bahaya kebakaran,”. Ungkap pria yang biasa dipanggil Helmi.

Nyatanya hal tersebut masih belum cukup. Kasus kebakaran masih sangat tinggi di wilayah Kebupaten Bojonegoro.

Baca Juga:  Sebuah Rumah Terbakar Akibat Sisa Obat Nyamuk Bakar Yang Belum Dimatikan

Minimnya kesadaran masyarakat inilah yang membuat kesulitan. di tambah kurangnya personil dan mobil pemadam membuat pihak Damkarmat kesulitan, karena dilihat wilayah Bojonegoro yang luas dan rawan bencana. (Yat/Red)