Kapolres Bojonegoro Imbau Patuhi Prokes Dan Vaksinasi, Karena Omicron Terdeteksi di Jatim

SuaraBojonegoro.com – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta warganya tak panik, menyusul ditemukannya varian Covid-19 Omicron di wilayah Jatim. Temuan kasus ini berdasarkan laporan dari Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair).

“Kita tidak boleh panik, tapi yang terpenting harus waspada dengan cara memperketat protokol kesehatan (Prokes),” kata Khofifah, dikutip dari akun Instgram Gubernur Jatim.

Khofifah mengatakan, terdeteksinya varian Omicron di Jatim ini tak bisa terelakkan. Sebab, salah satu karakter varian ini, yakni, penularannya yang sangat cepat.

“Sekarang yang harus kita lakukan adalah bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian Omicron tidak meluas di Jatim, dan jangan sampai terjadi penularan lokal. Saya juga langsung kordinasi dengan Pangdam, Kapolda, Kepala BNPB serta Menkes,” ujar dia.

Baca Juga:  Kapolres Bojonegoro Ungkap Curat di Brenggolo

Sementara itu, Kapolres Bojonegoro AKBP EG Pandia mengatakan varian baru jenis Omicron sudah terdeteksi masuk wilayah Jawa Timur. Karena itu, masyarakat tetap waspada dan mengantisipasi Omicron itu, masyarakat harus tetap patuh terhadap protokol kesehatan 5M.

“Apa pun variannya protokol kesehatan jangan sampai kendor,” kata Kapolres Bojonegoro kepada awak media saat dikonfirmasi, Selasa(4/1/2022).

Tambah Pandia, jika protokol kesehatan tetap bisa dipatuhi mulai pusat hingga lokal, maka gelombang ketiga ini bisa diminimalisasi. Masyarakat harus belajar dari melonjaknya kasus pada Januari dan Juli 2021 agar tidak terjadi pada tahun 2022 ini.

“Kami tidak bisa melakukan ini sendiri. Harus ada kerja sama pentahelix atau kerjasama, bersinergi dengan stakeholder dan seluruh elemen masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga:  Sedang Nongkrong Di Warung, Sepeda Motor Milik Perempuan Ini Di Embat Maling

AKBP EG Pandia meminta semua pihak untuk menjaga kondisi supaya situasi di Bojonegoro tetap baik dan terkendali, yakni dengan mempertahankan jumlah kasus aktif tetap rendah, tingkat penularan rendah dan terus ada pengawasan agar tetap bertahan dengan kondisi saat ini sehingga tidak ada lonjakn kasus aktif.

“Adanya varian baru, kami harap semua warga Bojonegoor yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin, segera mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk disuntik vaksin. Dengan harapan dapat memutus mata rantai penyebaran varian baru atau Covid-19,” pungkas AKBP EG Pandia. (Red/Lis)