Reporter: Bima Rahmat
SuaraBojonegoro.com – Munculnya nama Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Bojonegoro, Sudawam, sebagai calon bupati dalam perhelatan Pilkada 2024 mendatang, mendapatkan banyak reaksi dari berbagai pihak. Jumat (28/04/23).
Salah satunya adalah mantan ketua AKD Kabupaten Bojonegoro, Moch Choiri. Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Desa Plesungan, Kecamatan Kapas, ini menegaskan jika, kekuasaan harus lah direbut bagaimanapun caranya termasuk salah satunya adalah diperkenalkan oleh rekan-rekannya sesama kepala desa.
“Karena saya pernah belajar bahwa jabatan itu adalah maqam dan kekuasaan itu harus di rebut. Karena jabatan itu maqam maka berbagai cara saya gunakan, saya dulu nyalon tidak pengurus AKD, tapi saya di perkenalkan oleh komunitas kades,” kata pria yang pernah mencalonkan bupati tahun 2007-2013 ini.
Dari pengalamannya dulu saat mencalonkan bupati Bojonegoro, dari 419 desa hanya 200 desa yang ikut mendukung dirinya. Dari ini lah pihaknya menegaskan jika tidak ada politik yang kompak.
“Karena tiap kepala desa mempunyai kepentingan masing masing,” ujarnya.
Dalam perjalanannya saat ini, imbuhnya, tidak menyangka jika saat ini Kabupaten Bojonegoro, akan menjadi Kabupaten yang sangat kaya raya. Sehingga menjadi data magnet bagi para pendatang untuk mengadu nasib di Bojonegoro. Meski Kabupaten Bojonegoro, adalah kabupaten yang kaya namun untuk kemiskinan pasti tidak dapat dihilangkan.
“Yang jelas kodrat itu tidak bisa dirubah (kemiskinan.red) tidak bisa dirubah itu sudah kodrat Allah, jadi secara politik Desa Plesungan masih butuh pemkab,” jelasnya.
“Kalau saya melihat secara politik, karena jabatan bupati itu politik. Kalau yang diatas itu menang, dan kalau yang kalah akan tertindas, kalau saya secara politik tidak pernah membabi buta, misalkan saya mendukung didepan ternyata tidak mendapat partai, kalau saya secara politik saya masih butuh pemkab, dan masyarakat saya masih butuh bantuan pemkab atasan saya Bu Anna , Bupati saya Bu Anna” pungkasnya. (Bim/red).