Reporter : Yudianto
SuaraBojonegoro.com –
Jembatan yang menghubungkan Kecamatan Dander dan kecamatan Ngasem masih terus bergerak dan ambles Sedikit demi sedikit. Hal terjadi di Jembatan Kali Ngempon Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Minggu (14/03/2021).
Dalam peristiwa ini, tanah yang ambles semakin menghawatirkan warga sekitar dan juga membahayakan bagi penguna jalan dan hingga saat ini tanah masih terus ambles tak hanya berdampak dilokasi sisi jembatan saja.
Dari pantuan media ini, sebuah rumah milik warga bernama Yasir (50) RT 22, Desa Sendangharjo Juga terlihat Bagian dapur mengantung dan sangat memperihatikan akibat longsor terdampak dari jembatan tersebut.
“Kami cemas karena setiap hari longsornya bertambah, sehingga semakin bahaya jika tidak segera di tangani,” jelas Yasir.
Tanah disisi jembatan ini mulai bergeser sejak Kamis (11/03/2021) malam lalu, dan di perkirakan terjadi akibat tergerus air karena diguyur hujan lebat. Sejak saat itu, tanah terus bergerak hingga hari ini.
Warga setempat, jais (55 ) yang rumahnya juga tak jauh dari lokasi jembatan sungai Ngampon yang ada di Desa Sendangharjo, kecamatan Ngasem menjelaskan bahwa awalnya diperkirakan akibat terjadi hujan deras sehingga jembatan ambles dan longsor selain itu juga seringnya tergerus Air.
Beberapa warga juga menuturkan sebelum terjadi pelengsengan Jembatan ambles dan tanah bergerak, tanah disamping jembatan juga mengalami Retak-retak. Dan akhirnya amblesnya pelengsengan jembatan yang menguhububungkan Kecamatan Dander menuju Kecamatan Ngasem ini sangat menghawatirkan warga sekitar jika kerusakan akan semakin parah dan jembatan akan mengalami putus.
“Jika terjadi hujan deras, sangat menghawatirkan sekali dan rawan mengalami rusak lebih parah lagi,” Ujar Jais.
Hingga berita ini dinturunkan kondisi jembatan kali Ngampon di Desa Sendangharjo Kecamatan Ngasem sudah tidak bisa di lewati untuk roda 4 dan sangat membahayakan jika memaksa melewati jembatan Kali Ngampon bagi roda 2 maupun roda 4.
Dan terlihat dilokasi warga memberikan rambu tanda bahaya. (Yudi/Sas)
