Jalan ‘Nglenyer’ Yang Kini Sering Lubang dan Bergelombang

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Jalan ‘Nglenyer’ yang menjadi salah satu program Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah memang banyak mendapatkan apresiasi, dengan jalan yang baik, bagus dan Nglenyer tentu akan memudahkan transportasi guna peningkatan ekonomi Masyarakat Bojonegoro.

Akan tetapi program pembangunan yang baik, seharusnya menghasilkan kualitas yang baik agar hasil bangunan jalan ini bertahan lama nglenyernya (halus Nyaman dilalui. Red) dan tidak mudah rusak meski berusia lama.

Seperti yang terjadi dijalan Raya Nasional Bojonegoro Menuju Balen yang dibangun pad tahun 2021 sudah banyak ditemukan kerusakan yaitu berlubang dengan aspal yang mengelupas, dan kemudian ditambal, sehingga menghasilkan jalan bergelombang setelah berlubang, sehingga nuansa Nglenyer sudah tak tampak lagi.

Baca Juga:  Puluhan Titik Kerusakan Lubang Jalan Nasional Bojonegoro - Balen Yang Belum Genap Setahun

“Sudah mulai bergelombang, mulai dari kapas hingga Balen, dannjika tidak hati hati akan merasakan gelombang jalan karena tambalannya banyak titik, sehingga jangan sampai ngebut bisa bahaya,” Kata Satrio warga Sumberrejo yang melintas jalan Bojonegoro menuju Sumberrejo ini, Selasa (4/4/2023).

Warga ini menyayangkan seharusnya jalan Nasional yang dibangun dengan anggaran APBD Pemkab Bojonegoro ini bisa bertahan lama namun berjalan satu tahun sudah banyak yang rusak sejak enam bulan lalu. Entah kontruksi jalan atau memang proses teknik pembangunannya yang mengakibatkan kerusakan jalan tersebut terlalu cepat.

“Masih banyak yang berlubang dan belum di tambal apalagi ini menjelang lebaran,” Tambah Satrio.

Adapun Pemkab Bojonegoro sebelumnya telah dua kali membangun jalan nasional yang seharusnya dibangun oleh Pemerintah Pusat akan tetapi dilaksanakan dengan anggaran APBD Pemkab Bojonegoro diantaranya adalah pada tahun 2021. Yakni sepanjang 10 kilo meter (KM), mulai Tugu Selamat Datang Bojonegoro hingga Desa Margomulyo, Kecamatan Balen. Anggaranya mencapai Rp70 miliar, dan pada tahun 2022, yakni Balen – Baureno sepanjang 10 Km. Nilai anggarannya mencapai Rp82 miliar atau meningkat sebesar Rp 12 miliar, dari tahun sebelumnya.(SAS*)