Jalan Kanor Menuju Rengel Rusak Parah, Transportasi Terganggu

Reporter: Yudianto

SuaraBojonegorom.com – Pembangunan jembatan Terusan Kanor menuju Rengel atau biasa disebut jembatan Kare memang berdampak positif bagi masyarakat sekitar dengan lancarnya transportasi dua kabupaten Bojonegoro dan Tuban, namun juga memberikan dampak meresahkan bagi warga seiring banyaknya kendaraan yang melintas untuk transportasi material.

Pihak Dinas Perhubungan beberapa hari ini sudah memasang portal untuk ukuran kendaraan yang bisa melintas, namun hal ini menurut beberapa warga juga terlambat karena jalan kondisinya sudah rusak parah dan merepotkan jika dilalui kendaraan apalagi saat berpapasan dengan kendaraan lain.

Dari pantuan media ini kerusakan jalan yang bergelombang dan pecah pada dasar jalan, terjadi di arah Desa Kanorejo menuju semambung sekitar sejauh 3 kilometer, sehingga kendaraan harus berhati hati jika melintas jalur tersebut, dan bahkan harus antri dan berhenti melintas jika ada kendaraan truck pengangkut material saat melintas dijalan rusak.

Baca Juga:  Barisan Relawan Pendekar Malowopati Simorejo Kanor, Lakukan Konsilidasi Untuk Syiar Wahono - Nurul

“Rusaknya makin marah setelah banyak Truck yang lewat sini mas, jadi kerusakan seperti berlubang sangat dalam dan ada gundukan gundukan jalan,” Ungkap warga Semambung, Kozin kepada suarabojonegoro.com, Rabu (16/4/2022).

Meskipun ada portal jalan akan tetapi juga tidak sedikit Truck pengangkut material yang melintas di jalur Kanorejo menuju Semambung,dari arah Rengel, dan volumenya sangat tinggi.

Warga sangat berharap agar ada kebijakan terhadap pemerintah Kabupaten Bojonegoro segera ada solusi agar jalan Semambung Kanor ini tidak mengalami kerusakan berkepanjangan.

“Karena kendaraan sangat banyak yang melintas apalagi dengan adanya jembatan kare warga lebih banyak melintas dijalan yang rusak ini,” tambahnya.

Akibat kerusakan jalan tersebut, kendaraan besar yang melintas harus bergantian karena kondisi jalan yang rusak dan tidak bisa digunakan berpapasan dengan kendaraan lain. Wargapun mengaku terbiasa meskipun tidak nyaman, hanya berharap adanya kebijakan pembangunan jalan yang rusak ini secepatnya. (Yud/SAS)