suarabojonegoro.com – Kisah penyamaran Nyi Andong sari yang merupakan istri Ki Andong Sari atau Harjo Matahun, seorang mantan Bupati di Ngurawan diangkat menjadi tarian oleh Regy Amadhona Prasiska, S.Pd. Tari Yang menggambarkan masa pemberontakan kerajaan Mataram ini diberi nama “Tari Parang Barong”.
Konon pada saat perang dengan Mataram karena dianggap membangkang, Ki Andong Sari beserta istrinya melarikan diri dan menyamar. “Nylamur laku” atau penyamaran ini dilakukan dengan berpura-pura menjadi penambang perahu di Desa Ledok Kulon. Ki Andong Sari berpesan kepada istrinya, bahwa selama melakukan penyamaran, istrinya tidak boleh memakai jarit parang, agar orang tidak mengetahui mereka dari golongan bangsawan. Namun, pantangan itu dilanggar oleh Nyi Sari. Karena pantangan itu dilanggar, maka Ki Andong sari berwasiat, jika kelak mereka sudah meninggal Ki Andong tak mau kuburnya dijadikan satu cungkup dengan istrinya.
Tarian yang diperagakan oleh 9 penari asal Bojonegoro ini, tampil memuaskan dihadapan ratusan pengunjung yang memadati Anjungan Jawa Timur di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Mereka tampil dalam acara Gelar Seni Budaya Promosi Wisata dan Kuliner Khas Bojonegoro, minggu (27/7)
Sebelum tampil di TMII, Tari Parang Barong ini telah berhasil menyabet Juara sebagai 3 penyaji terbaik pada Festival Karya Tari yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 beberapa waktu yang lalu.
Selain tarian, Gelar Seni Budaya ini juga menampilkan fashion show, kethoprak, thengul, masakan tradisional, produk unggulan serta peluang investasi di Bojonegoro. (lis/hms)