Inilah Hasil Mediasi Warga Glondonggede Tambakboyo Dengan PT SBI Soal CSR

Reporter : Ahmad Fauzi

Tuban, SuaraBojonegoro.com – Pengurus BUMDES BAROKAH Desa Glondonggede, kecamatan Tambakboyo, Tuban, menyayangkan pihak PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) yang belum juga merealisasikan program Corporate Social Responsibility (CSR) tahun 2019 untuk bantuan program Desa wisata yg rencana ditempatkan dipesisir pantai Desa Glondonggede sebelah barat Pelabuhan PT SBI.

Wacana wisata laut yg digagas oleh Pemerintah Desa Glondonggede dan telah disosialisasikan ke masyarakat sejak tahun 2018 masih terbengkalai, karena terkendala dengan proses yang berbelit-belit.

Beberapa kali Pemerintah Desa, Pengurus BUMDES dan pihak PT SBI  melakukan pertemuan membahas program CSR untuk Wisata Desa juga masih sekedar wacana. Bahkan nota komitmen kemitraan bersama antara PT SBI, Pemerintah Desa & BUMDES yg telah ditandatangani ke 3 pihak memutuskan bahwa program CSR untuk Desa Wisata yg akan dilaksanakan pada bulan Desember 2019 pun hanya sekedar tulisan.

Dalam komitmen kemitraan bersama antara ke 3 pihak tersebut untuk menjadikan pantai disebelah baratnya pelabuhan PT SBI sebagai tempat wisata sudah dilaksanakan oleh BUMDES BAROKAH dengan menggelontorkan Rp. 50 juta dari penyertaan modal BUMDES, sedangkan program CSR PT SBI belum kunjung terealisasi sampai sekarang. Hal ini bertolak belakang dengan kesepakatan sebelumnya karena hal-hal teknis yg belum terpenuhi.

Baca Juga:  KAHMI Tuban Perkuat Silaturahmi di Momen Idul Adha 1443 H Melalui Konsulidasi

Rencana program Desa wisata yg digagas oleh Pemerintah Desa Glondonggede sebagai upaya meningkatkan pendapatan Desa dan pemberdayaan masyarakat sekitar juga pernah diusulkan dalam Program Bursa Inovasi Desa yg diselenggarakan oleh Kemendes PDTT dan Pemerintah Kabupaten Tuban.

Bentuk bantuan CSR dari PT SBI yg diharapkan menjadi suport pun belum juga terealisasi. Harapan masyarakat, dengan adanya wisata Desa tersebut dapat meningkatkan pendapatan warga melalui penjualan produk lokal & usaha kecil menengah.

Akan tetapi belum terlaksananya program tersebut menjadi keluhan dari warga yg sebelumnya digadang gadang sebagai program inovasi Desa yg berpihak terhadap masyarakat & Desa kini mulai pesimis. Anggaran dana CSR tahun 2019 untuk program Desa Wisata dari PT SBI masih dirahasiakan dan belum juga direalisasikan.

Maka dengan belum turunya dana CSR Tersebut pihak Bumdes bersama tokoh masyarakat kemarin pada hari Rabu (12/02/2020) menggelar pertemuan  lokasi di Desa Sobontoro, Plengsengan Tenda Biru.

M. yasim selaku Ketua Asosiasi BPD Kecamatan Tambakboyo  kepada awak media Suarabojonegoro.com bahwasanya pertemuan dengan pihak  PT SBI yang di wakili oleh Ninda Luhur Selaku CSO Menyampaikan beberapa poin penting kenapa belum terealisasi nya program csr yang sudah di janjikan namun belum Terealisasi sampai detik ini

Baca Juga:  2 Orang Warga Tuban Dinyatakan PDP, 121 Dinyatakan ODP

1.Masih proses mau mengajukan izin penggunaan tanah pantai yang akan dijadikan lokasi wisata yang statusnya adalah tanah TN ke Dinas PU.

2. Bentuk CSR untuk program Wisata Desa berupa pembangunan pujasera yg berupa bidak warung & tempat pusat oleh-oleh masih dalam tahap negosiasi dengan vendor.

3. Yang namanya tanah dari bibir pantai sampai ke darat dg jarak 100 m sudah pasti statusnya adalah tanah TN. Semua wisata Pantai Laut (jarak 100 m dari bibir pantai) itu juga tanah TN. Seharusnya proses perizinan dilaksanakan yang dibarengi dengan pengerjaan pujasera yg menjadi komitmen PT SBI dg PEMDES & BUMDES namun kenyataannya di lapangan sangat bertele-tele dalam proses perizinan penggunaan tanah TN untuk wisata selesai, baru CSR cair.

4. Hal hal teknis dan urusan birokrasi yang berbelit-belit seharusnya tidak menghalangi CSR PT SBI yang sudah di alokasikan untuk Wisata Laut berhenti. Tapi merealisasikan yang sudah menjadi kesepakatan bersama.

Dengan adanya mediasi ini di harapkan permasalahan ini segera cepat selesai dan aktivitas Bumdes yang sudah di gagas juga segera jalan. (Fau/Red)