SUARABOJONEGORO.COM – Hingga bulan Juli 2018 ini peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di wilayah Kabupaten Bojonegoro masih belum merata. Dari total jumlah penduduk yakni 1.300.000 jiwa tersebut baru 60 persen atau 700.000 jiwa yang menjadi peserta BPJS. Minggu (22/07/18).
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Bojonegoro, Muhammad Masrur Ridwan menyatakan bahwa pihaknya menargetkan pada bulan Januari 2019 mendatang dapat menuntaskan 40 persen atau 600.000 penduduk Bojonegoro, agar dapat memiliki jaminan kesehatan nasional maupun kartu Indonesia sehat.
“Kita targetkan sebelum 1 Januari 2019 kalau bisa harus sudah tuntas,” katanya.
Guna memenuhui target tersebut pihaknya akan melakukan pendekatan pengusaha UMKM serta bekerjasama dengan dengan Dinas Perizinan Satu Atap. Pendekatan tersebut untuk mewajibkan kepada setiap pemilik usaha untuk mendaftarkan seluruh karyawannya menjadi peserta BPJS kesehatan.
Selain itu, lanjut Masrur, untuk potensi penambahan pada peserta JKN adalah dari kalangan perangkat Desa. Walaupun sudah ada Peraturan Bupati yang mewajibkan Perangkat Desa tersebut mendaftar di BPJS Kesehatan, namin pada kenyataannya Perangkat Desa masih banyak yang belum mendaftar secara mandiri.
“Target kita paling tidak 95 persen harus sudah terdaftar, dan baru 17 persen perangkat desa yang terdaftar,” jelasnya.
Sementara itu, Ninik Susmiyati, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, menuturkan bahwa penerima Jamkesda saat ini sebanyak 7.431 ribu yang siap untuk diintegrasi dengan program PBI pada tahapan awal pada bulan Juli mendatang.
“Dari 10 ribu yang kita verifikasi by name by adress, yang sesuai persyaratan hanya sejumlah itu,” jelasnya.
Lebih jauh pihaknya menuturkan jika dari total penerima Jamkesda tersebut diperkirakan hanya 70 persen yang sesuai dengan persyaratan untuk menerima PBI terkait BPJS. Hal tersebut dikarenakan terjadi banyak perubahan data serta kondisi penerima Jamkesda di Kabupaten Bojonegoro, baik meniggal dunia, pindah tempat atau menigkatnya ekonomi penerima Jamkesda.
“Perkiraan kita setelah diverifikasi tinggal 144 ribu,” pungkaanya. (Bim/red).
Reporter : Bima Rahmat