SuaraBojonegoro.com – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bojonegoro menggelar kegiatan Diskusi Publik tentang Hari pendidikan Nasional yang di peringati di setiap tanggal 2 Mei, bertempat di gedung dakwah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro lantai 2 Jl.Teuku Umar No.48 B. (Selasa,2/5/23)
Diskusi publik yang digelar PC IMM Bojonegoro mengundang seluruh Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Bojonegoro serta terbuka untuk umum, yang di hadiri sejumlah 20 peserta namun tak menyurutkan semangat dalam berdiskusi.
Ahmad Fathoni Ketua Umum PC IMM Bojonegoro mengungkapkan Hari pendidikan nasional bukan sekedar sebuah peringatan saja, tapi secara historis dan perkembangan pendidikan saat ini perlu adanya sebuah kajian yang mendalam, apalagi masih banyak sekali sisi lain dalam pendidikan saat ini dari situasi nasional sampai lokal.
“Seharusnya pemerintah kabupaten Bojonegoro bukan hanya menggencarkan pembangunan fisik, yang hanya berjangka pendek dan sering kali mengalami kerusakan dan jarang tepat sasaran. Namun perlunya Pembangunan jangka panjang seperti meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), melansir dari data BPS indikator kinerja makro Bojonegoro tahun 2022 realisasi sebesar 70,12 dan targetĀ 70,50 – 71,25 yang di katakan masih belum tercapai “. Tuturnya
Yazid Mar’i Wakil ketua PDM Bojonegoro Bidang Dikasmen dan pendidikan non formal dalam memantik diskusi hardiknas mengatakan bahwa Kabupaten Bojonegoro memiliki APBD yang sangat besar 8,3 T apalagi nanti di tambah dengan dana SILPA bisa jadi 12,3 T.
” Sangat ironi sekali dengan APBD yang sebesar itu dan di tambah dengan derasnya Dana Bagi Hasil(DBH) dari migas yang masuk di rekening pemerintah kabupaten Bojonegoro namun tingkat kemiskinan nomer 9 seluruh Jawa timur dari 38 Kabupaten.” Ucapnya
Pendidikan menjadi kunci mengurangi kemiskinan dengan adanya pembangunan sumber daya manusia (SDM) bisa membuat masyarakat lebih maju dalam mengikuti arus perkembangan zaman, apalagi jika APBD yang sebesar itu bisa untuk menggratiskan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi di Bojonegoro jika dana menyerap 20 persen dari APBD Bojonegoro. Tambahnya.
Ahmad Fathoni Ketua PC IMM Bojonegoro berharap besar dari kawan-kawan IMM Bojonegoro sendiri bisa tetap merawat daya Nalar Kritis sebagai Mahasiswa,dana akan berusaha terus merumuskan gagasan dalam mengontrol kebijakan terhadap rakyat yang acap kali di lakukan sewenang-wenang oleh lembaga eksekutif maupun legislatif. Pungkasnya. (Red/Lis)