Habib Muhammad Berharap DPP PPP Dengarkan Aspirasi di Bawah Terkait Gaduhnya PPP di Bojonegoro

SuaraBojonegoro.com – Pasca Musyawarah Cabang (Muscab) IX, DPC Dewan Perwakilan Cabang PPP (Partai Persatuan Pembangunan) Kabupaten Bojonegoro hingga saat ini masih menyimpan kegaduhan berbagai persoalan hingga laporan ke Polres Bojonegoro. Menangapi polemik  Habib Muhammad bin Idrus Al Jufri, pemangku Pondok Pesantren Al Jufri, Kendal, Dander, Bojonegoro ikut angkat bicara dan meminta kepada DPP agar bisa turun kebawah untuk mendengarkan persoalan dari bawah.

Hal ini disampaikan oleh Habib Muhammad karena kecintaannya terhadap Partai Berlambang Ka’bah ini, “Saya berharap agar petinggi DPP bisa meminta aspirasi dari bawah di Bojonegoro, terutama kalangan habaib dan para pemangku pondok pesantren serta kiyai, Sebab mereka nanti yang akan mengawal umat yang di bawah,” terangnya, Rabu (22/12/2021).

Terkait regenari, Habib Muhammad mengatakan bahwa memang perlu adanya regenerasi di tubuh PPP Bojonegoro, dan Sebagai partai berbasis keumatan, PPP harus menjadi wadah bersama bagi umat. Karena itu, DPP PPP perlu menggali aspirasi di bawah.

“Jangan sampai keputusan DPP PPP salah memilih orang untuk menahkodai partai ini. Siapa pun pimpinan PPP Bojonegoro, kata Habib Muhammad, idealnya harus bisa diterima di atas (DPP PPP, Red), tapi juga bisa menyatu dan diterima dengan kalangan basis massa di bawah,” tambahnya.

Baca Juga:  Inilah Sosok Kang Huda, Kuda Hitam di Pilkada Bojonegoro

Habib Muhammad mengaku bahwa sejak awal dia mengaku mendukung Sunaryo Abumain (Mbah Naryo). Dukungan itu untuk melihat kemaslahatan bersama. Sebab, kata dia, figur Mbah Naryo dinggap lebih populis dan bisa diterima kalangan pondok pesantren.

Bagaimana jika DPP tetap mempercayakan ke Choirul Anam? Sebagai pengayom umat, Habib Muhammad mengaku semoga apa yang diputuskan DPP itu menjadi keputusan terbaik. Siapapun yang menjadi dipilih DPP, kata dia, harus bisa diterima kalangan bawah.

Sebab, lanjut Habib Muhammad bahwa perjuangan organisasi apapun, termasuk PPP, akan ditentukan seberapa besar masyarakat di bawah itu memberi dukungan. Jika mengabaikan masyarakat kalangan bawah, Habib Muhammad khawatir PPP nanti malah ditinggal para pemilih dan pendukungnya.

“Ya, kita hanya bisa mendoakan saja. DPP PPP tentu lebih tahu  kelebihan dan kekurangan jika sudah menjatuhkan pilihan kepada seseorang,” kata Habib Muhammad.

Terkait polemik PPP, Habib Muhammad agar cepat selesai. PPP perlu mempersiapkan diri sejak dini untuk berkompetisi menghadapi Pileg 2024. Jika polemik ini terus berlanjut, Habib Muhammad justru merasa kasihan dengan umat.

Baca Juga:  Pengurus FKUB Pimpinan Gus Huda Sayangkan Terbitnya SK Pengurus FKUB Bojonegoro Baru

“Gimana mau dipilih, wong yang di dalamnya usreg (geger, Red) sendiri. Dan ini harus ditangkap dan jadi perhatian DPP PPP,” kata dia.

Pada bagian lain, Habib Muhammad mengajak umat Islam untuk melek politik. Bahkan jika perlu, kata dia, harus terlibat langsung dan terjun ke politik. Sebab jika tidak, maka umat Islam hanya dijadikan oleh objek saja. Sedangkan penentunya justru orang lain.

“Jangan hanya sekedar mengamati, tapi juga harus menjadi bagian dari proses-proses politik itu. Supaya umat tidak dibodohi. Kalau pun tidak terlibat di politik, umat harus mau memilih,” kata Habib Muhammad.

Jika umat Islam alergi terhadap politik, maka akan dimanfaatkan oleh orang lain. Sehingga Islam yang jumlahnya banyak ini, dipaksa mengikuti mereka. Karena mereka itu, kata Habib Muhammad, adalah yang membuat undang-undang, peraturan, dan sebagainya.

“Jadi, mari kita selamatkan suara umat agar manjatuhkan pilihan yang tepat. Jangan hanya menjadi penonton,” kata Habib Muhammad. (Red/Lis)