Reporter : Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com – Groundbreaking proyek Bendungan Karangnongko yang ada di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro Rencananya akan dilaksanakan besok Kamis, 19 Oktober 2023, informasi tersebut sesuai dengan hasil rapat melalui zoom meting terkait Persiapan Kunjungan Kerja Menteri PUPR dan Menteri Sekretaris Negara dalam rangka Acara Groundbreaking Bendungan Karangnongko.
Dari data yang dihimpun awak media ini, Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Direktur Bendungan dan Danau, Ditjen SDA, Kemen. PUPR, Biro Komunikasi Publik, Setjen, Kemen. PUPR, Biro Umum (Protokol), Setjen, Kemen. PUPR, Kepala Pusat Analisis Pelaksanaan Kebijakan, Setjen, Kemen. PUPR, Kepala BBWS Bengawan Solo, Kemen. PUPR, Kepala BBPJN Jawa Timur, Kemen. PUPR, Kepala Biro Tata Usaha dan Arsip Kepresidenan, Sekretariat Negara, Bupati Blora, Pj. Bupati Bojonegoro, Bupati Bojonegoro (Periode 2018-2023), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Inakko Internasional Konsulindo.
Rencana Grandbreaking pembangunan Bendungan Karangnongko tersebut dibenarkan oleh Sekda Bojonegoro Nurul Azizah, ” Insha Allah Nggih,” Kata Nurul Azizah Singkat melalui akun Wathsappnya, Rabu (18/10/2023).
Sementara itu Kuasa Hukum warga Ngelo yang terdampak pembebasan Lahan Bendungan Karangnongko di Desa Ngelo mengatakan bahwa, kemarin pihaknya di undang dalam rangka persiapan kedatangan beberapa pejabat dari tingkat RI namun tidak dalam rangka Groundbeaking, akan tetapi informasinya ada masalah yang harus dipelajari di wilayah Ngelo terkait pembebasan lahan.
Menurut Agus Susanto Rismanto, bahwa Pada saat pertemuan di Balai Desa Ngelo tidak ada Groundbeaking dulu dan hal itu disepakati dalam rapat di Balai Desa Ngelo. “Dalam pertemuan tersebut juga ada kesepakatan bahwa Pemerintah tidak akan melaksanakan Groundbeaking dulu, dan kita pendamping bersama pemerintah akan memberikan solusi solusi dulu kepada masyarakat,” Ujar Agus Susanto Rismanto.
Akan tetapi menurut Agus, bahwa hasil dari pertemuan tersebut tidak digunakan, akan tetapi justru besok kamis tanggal 19 Oktober 2023 akan dilaksanakan Groundbeaking, sehingga hal itu menjadi provokatif ditingkat masyarakat Ngelo yang lahannya terdampak pembebasan lahan.
“Sehingga persoalan belum selesai akan tetapi kog sudah akan dilakukan Groundbeaking, dan menjadi kesalah pahaman informasi yang dampaknya tadi malam perangkat Desa Ngelonada yang didemo oleh warga,” lanjutnya.
Agus juga menjelaskan bahwa masyarakat merasa dibohongi oleh perangkat Desa karena antara pertemuan tidak sama dengan rencana yang akan dilaksanakan besok yaitu Graoundreaking, dan hasil pertemuan tersebut merasa diplintir, hal itu juga disampaikan mantan ketua komisi A DPRD Bojonegoro ini kepada Sekda Bojonegoro.
Dirinya juga mengatakan bahwa upaya yang dilakukan agar untuk memberikan kondusifitas kepada masyarakat antara pemerintah Kabupaten agar tidak anarkis ” jika sudah tidak dipercaya ya sudah silahkan pemerintah berhadapan dengan masyarakat,” pungkas Agus Rismanto. (SAS/Red)