suarabojonegoro.com – Grebeg Berkah merupakan tradisi rutin yang diadakan setiap tahun oleh panitia HJB untuk memperingati hari lahirnya kota Bojonegoro. Grebeg Berkah yang terdiri dari kata “grebeg” dan kata “berkah” Apa yang menjadi pertimbangan hingga grebeg itu diberikan nama “grebeg berkah” yang hingga kini menjadi ikon kabupaten yang selalu basah bermandikan sumber daya alam itu.
Merujuk asal usul kata ditinjau dari maknanya Kata “grebeg” sendiri merupakan tradisi khas jawa untuk menyambut hari-hari khusus seperti: Hari jadi kota (hari lahirnya kota). Mulud (kelahiran Nabi Muhammad), Syawal (lebaran), Idul Adha, Suro (Tahun Baru Jawa). Puncak perayaan ini ialah saat perebutan hasil bumi, makanan, dll yang disusun membentuk gunung. Tradisi rebutan didasari oleh falsafah Jawa ora obah ora mamah yang artinya, jika tidak berusaha tidak makan. Sedangkan, bentuk gunung memiliki maksud dari masyarakat jawa atas rasa syukur pada sang pencipta.
Berkah/ber·kah/ n karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia; berkat. Menurut bahasa, berkah –berasal dari bahasa Arab: barokah (البركة), artinya nikmat (Kamus Al-Munawwir, 1997:78). Istilah lain berkah dalam bahasa Arab adalah mubarak dan tabaruk.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:179), berkah adalah “karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia”.
Menurut istilah, berkah (barokah) artinya ziyadatul khair, yakni “bertambahnya kebaikan” (Imam Al-Ghazali, Ensiklopedia Tasawuf, hlm. 79).
Para ulama juga menjelaskan makna berkah sebagai segala sesuatu yang banyak dan melimpah, mencakup berkah-berkah material dan spiritual, seperti keamanan, ketenangan, kesehatan, harta, anak, dan usia.
Tertulis dalam Syarah Shahih Muslim karya Imam Nawawi disebutkan, berkah memiliki dua arti: (1) tumbuh, berkembang, atau bertambah; dan (2) kebaikan yang berkesinambungan. Menurut Imam Nawawi, asal makna berkah ialah “kebaikan yang banyak dan abadi”.
Keseharian kita sering mendengar kata “mencari berkah”, bermaksud mencari kebaikan atau tambahan kebaikan, baik kebaikan berupa bertambahnya harta, rezeki, maupun berupa kesehatan, ilmu, dan amal kebaikan (pahala).
Kata “Berkah’ dalam Al-Quran
Dalam Al-Qur`an kata berkah (barakah) hadir dengan beberapa makna, di antaranya: kelanggengan kebaikan, banyak, dan bertambahnya kebaikan. Al-Quran sendiri merupakan berkah bagi manusia sebagaimana firman-Nya:
“Ini (Al-Quran) adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapatkan pelajaran.” (QS. Shaad: 29).
Berkah dalam arti kebaikan, keselamatan, dan kesejahteraan tercantum dalam ayat berikut ini:
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf: 96).
Kata “Berkah” dalam Hadits
Dalam hadits juga banyak ditemukan kata berkah, semuanya mengarah pada kebaikan dan pahala.
“Berkumpullah kalian atas makanan dan sebutlah nama Allah, maka Allah akan memberikan keberkahan pada kalian di dalamnya.” (HR. Abu Daud)
“Ya Allah, berkahilah umatku yang (bersemangat ) di pagi harinya.” (HR. Abu Daud).
Grebeg Berkah yang di selenggarakan di Bojonegoro merupakan puncak acara memperingati hari jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB 340 ) yang dijatuhkan pada setiap tanggal 20 Oktober tepat.
Dari kilas pandang pengertian “Grebeg Berkah” tidak bisa dimaknai dari satu sudut pandang saja, banyak sila-sila yang mendasar sebagai pedoman dalam pelaksanaan “grebeg berkah”.
Grebeg berkah akan dapat terlaksana apabila pertama adanya niat baik, kedua rela berkurban , ketiga menyatu dengan keikhlasan (berbuat tanpa pamrih baik antar sesama alam, mahluk dan Tuhannya), keempat kesadaran rasa bersyukur, dan kelima totalitas pendekatan dan penyerahan diri pada Tuhannya.
Dapat disimpul bahwasanya “grebeg berkah” merupakan “Pengejawantahan laku yang sejalan seiring lahir dan batin sesama manusia menuju Tuhannya” yang tervisualisasi dan tertuang dalam perayaan grebeg berkah sebagai rasa syukur atas nikmat yang tergelar melimpah ruah dari atas bumi dan jagad alam raya seisinya atas kuasa Tuhan Yang Maha Pemurah, Pengasih, dan Penyayang.
Sastrowidjojo,19102017
Foto: Dok. Kodim Bojonegoro