SuaraBojonrgoro.com – ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), operator minyak dan gas bumi Blok Cepu, meraih dua penghargaan Keselamatan Migas 2020 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kategori Patra Karya Raksa Tama dan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha.
Untuk penghargaan Patra Karya sebagai bentuk pembinaan keselamatan migas. Adapun kategori Patra Nirbaya, penghargaan tanpa kehilangan jam kerja akibat kecelakaan, Juru Bicara dan Humas EMCL, Rexy Mawardijaya, Rabu (4/11/2020).
“Penghargaan untuk EMCL telah diterima Manajer Produksi EMCL, Muhammad Nurdin, kemarin siang,” tambah Rexy.
Penghargaan untuk EMCL, lanjut Rexy, diberikan Menteri ESDM, Arifin Tasrif. Lanaran dalam situai pandemi Ccovid-19, penghargaan dilaksanakan secara virtual pada Selasa (3/11/2020).
Dalam arahannya, Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan, komitmen menjamin keselamatan migas harus dimulai dari pimpinan Badan Usaha (BU) atau Badan Usaha Tetap (BUT) untuk menempatkan keselamatan sebagai budaya dari setiap lingkup pekerjaan.
“Penerapan sistem manajemen keselamatan migas atau SMKM pada BU/BUT, adalah satu keharusan,” tandas Arifin Tasrif.
Menurut menteri ESDM, badan usaha bidang migas baik hulu maupun hilir juga sudah semestinya memiliki suatu sistem manajemen keselamatan yang tidak hanya dipahami oleh top management, tetapi juga oleh para pekerja di lapangan,
Dipertahankan
Terkait SMKM, lanjut Arifin Tasrif, merupakan bagian penting dalam mendukung industri migas yang berkelanjutan. Sebab industri migas adalah industri yang sangat berisiko, padat modal, operasionalnya pun memiliki resiko yang tinggi.
Maka sebagai upaya yang dapat dilakukan dalam menekan seminimal mungkin resiko tersebut, melalui penerapan SMKM, dan termasuk di dalamnya membangun kemitraan yang baik dengan pemerintah, jelasnya.
“Tingkat kecelakaan dapat ditekan serendah mungkin dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan pelaku usaha migas,” kata Arifin Tasrif melalui sambutan tertulis.
Menteri ESDM memberikan ucapan selamat kepada badan usaha yang mendapatkan penghargaan, sekaligus berharap prestasi ini dipertahankan dan disampaikan ke pekerja di lapangan untuk menyemangati mereka.
Sementara itu pejabat pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Ego Syahrial, mengungkapkan di tengah upaya meningkatkan produksi, pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menjadi tantangan bagi industri migas Indonesia.
Bahkan pada saat yang bersamaan, lanjut Ego Syahrial, harga minyak pun jatuh di bawah US$ 30 perbarel dan terjadipenurunan konsumsi BBM.
Fasilitas di BU Project (proyek Lapangan Banyu Urip) Blok Cepu, jalan Raya Cepu-Bojonegoro KM-16, Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Foto : SB/Wahono
Menjaga Keselamatan
Sementara itu kegiatan dan kelancaran operasi kegiatan migas harus tetap berjalan, tanpa mengabaikan keselamatan migas yang meliputi keselamatan pekerja, masyarakat umum, instalasi dan lingkungan.
Khusus untuk penganugrahan penghargaan ini, lanjutnya, adalah sebagai bentuk apresiasi kepada BU/BUT migas dalam menjaga keselamatan pada kegiatan operasi baik hulu maupun hilir, terutama di masa pandemi ini.
Dari pemberian penghargaan keselamatan migas ini, juga merupakan apresiasi terhadap keberhasilan suatu perusahaan, yaitu KKKS dan Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Hilir dalam menjamin kelangsungan keselamatan kerja di kegiatan usaha migas.
Adapun penghargaan keselamatan migas ini, digelar berdasarkan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 516 K/38/M.PE/89 tentang pemberian tanda penghargaan dalam bidang keselamatan kerja pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi serta pengusahaan sumber daya gas bumi.
Diperoleh keternagna, pada 2020 ini penerima penghargaan Patra Nirbhaya sebanyak 72 perusahaan dan penghargaan Patra Karya sebanyak 16 perusahaan.
Untuk Patra Karya rinciannya, Patra Karya Raksa Tama sebanyak delapan perusahaan, Patra Karya Raksa Madya sebanyak tujuh perusahaan, dan Patra Karya Raksa Pratama sebanyak satu perusahaan.
Sementara untuk Patra Nirbhaya Utama Adinugraha sebanyak 22 perusahaan, Patra Nirbhaya Karya Utama sebanyak 20 perusahaan, Patra Nirbhaya Karya Madya sebanyak 17 perusahaan, dan Patra Nirbhaya Karya Pratama sebanyak 13 perusahaan. (Lis/Red)