Reporter : Arum Sekar
SuaraBojonegoro.com – Tes seleksi Calon Perades (Perangkat Desa) Pacul dan Kalirejo Kecamatan / Kabupaten Bojonegoro yang di gelar Kamis 15 Oktober 2020 kemarin dan menuai persoalan molornya jadwal hingga 5 jam, serta masalah teknis dan menuai persoalan hingga walk outnya sebagian para peserta Tes Perades yang di gelar di MAN 1 jalan Monginsidi Bojonegoro.
Dalam pelaksanaan ujian berbasis Computer Assisted Test (CAT) ini di ikuti 222 peserta yang Mulanya dijadwalkan pukul 07.30 WIB dan baru bisa masuk pukul 13.00 WIB, kemudian soal teknis adanya jawaban yang tidak masuk dan seharusnya soal ada 100 namun menjadi 50 soal.
Agung Handoyo selaku anggota komisi A DPRD Bojonegoro, langsung melakukan cek data kejadian tersebut dan mendapatkan kesimpulan adanya sistem komputerisasi yang tidak sesuai dengan milik pihak ketiga dari Unair (Universitas Airlangga) Surabaya.
Berita Sebelumnya: https://suarabojonegoro.com/news/2020/10/15/kecewa-banyak-peserta-dari-kalirejo-walk-out-dari-tes-ujian-perades
“Adanya kejadian ini kami komisi A akan memanggil semua pihak dan sepertinya dari pihak tim pengisian Perades tidak siap dan kurang koordinasi dengan pihak ketiga dengan sistem CAT tersebut,” Ungkap Agung Handoyo.
Dengan kondisi tersebut Agung Handoyo sangat menyayangkan kinerja tim seleksi Perades dan sangat prihatin dengan kondisi Para peserta yang sebelumnya hatus menunggu lama.
Berita Sebelumnya: https://suarabojonegoro.com/news/2020/10/15/soal-ujian-perades-yang-molor-dan-bermasalah-ini-kata-camat-bojonegoro-dan-tim-unair
Sementara itu wakil ketua DPRD Bojonegoro, Mitro’atin mengatakan bahwa Seharusnya sebelum pelaksanaan ujian Perades, pihak tim harus melaksanakan persiapan dengan matang karena menyangkut para peserta yang akan melaksanakan ujian dalam penentuan calon perangkat desa.
“Saya sangat menyayangkan dengan tim dan juga pihak ketiga, kog sampai seperti ini, apalagi yang digandeng dari Unair, tapi kog seperti ini,” Ungkap Mitroatin.
Perempuan yang juga ketua DPD Partai Golkar ini juga berharap hal serupa tidak perlu lagi terjadi di Bojonegoro dan sebelum melaksanakan ujian Perades, sebaiknya anatara tim panitia Desa berkoordinasi dengan pihak ketiga dan pihak lainnya sehingga dalam pelaksanaan bisa berjalan lancar. (Rum/SAS)