Dosen FISIP Unigoro Berikan Pemahaman Literasi Politik Oleh Dosen Fisip Unigoro

SuaraBojonegoro.com  — Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas BojonegoroUniversitas Bojonegoro (Unigoro) melaksanakan program pengabdian masyarakat pendanaan internal tahun akademik 2023/2024. Esa Septian, S.A.P., M.A.P., menginisiasi pengabdian yang bertujuan untuk memberikan pemahaman literasi politik kepada Gen Z. Program pengabdian yang berjudul Gerakan Cerdas Berpolitik: Penguatan Literasi Politik Generasi Z dalam Menyongsong Pemilu 2024 di MAN 1 Bojonegoro, berlangsung selama dua hari. Yakni pada 7 dan 8 November 2023.

Selaku ketua tim, Esa menuturkan, program pengabdian masyarakat yang diinisiasinya secara khusus ditujukan untuk Gen Z. Mengingat pemilih dalam Pemilu 2024 didominasi oleh pemilih pemula atau Gen Z sebanyak 22 persen.

“Siswa kelas XII di MAN 1 Bojonegoro rerata usianya sudah di atas 17 tahun, otomatis mereka sudah punya hak pilih. Meskipun Gen Z ini melek teknologi, tapi pemahaman literasi politiknya masih minim. Jadi perlu dilakukan pendampingan supaya punya kemampuan dan pemahaman menyikapi isu-isu politik,” tuturnya, pada Rabu (8/11/23).

Baca Juga:  Unigoro Gagas dan Sukseskan Aksi Bersih Eceng Gondok di Bojonegoro, Tekankan Pentingnya Kesadaran Masyarakat

Dosen asal Jawa Barat ini melanjutkan, untuk menyukseskan program pengabdiannya beliau juga dibantu oleh Septi Wulandari, S.Sos., M.A.P, Peppy Nala Ratih, dan Kidung Bukit Darmawan. Mereka melakukan pendampingan kepada para siswa agar bisa mengidentifikasi informasi palsu, konten-konten yang berpotensi memecah belah bangsa, serta memahami fenomena post-truth yang berkembang di media sosial.

“Alhamdulillah respon-respon siswanya sangat antusias. Bahkan kami juga berdiskusi tentang isu Gibran yang tiba-tiba mencalonkan diri sebagai cawapres,” imbuhnya.

Meskipun pemahaman literasi politik yang berlangsung tatap muka di MAN 1 Bojonegoro telah selesai, Esa mengatakan, pihaknya tetap melanjutkan pendampingan via daring. Dengan cara membuat grup diskusi di WhatsApp.

“Rencananya diskusi ini akan berlangsung sampai hari H pemilihan. Tujuannya agar siswa bisa memilih calon pemimpin berdasarkan visi misi, program, serta tidak ada intervensi dari siapapun termasuk keluarga. Dengan harapan bisa mewujudkan pemilu yang berkualitas dan berintegritas, pungkasnya. (din/Red)