SuaraBojonegoro.com – Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro serius menangani sampah. Menggandeng 132 kader, World Clean Up Day (WCDI) dilaksanakan di Desa Batokan, Kecamatan Kasiman untuk mengajak warga lebih peduli lingkungan dan tidak membuang sampah ke sungai.
Aksi bersih-bersih oleh DLH ini guna untuk menciptakan lingkungan sehat dan aman. Terlebih, terdapat beberapa titik di aliran sungai di Desa Batokan banyak sampah yang perlu mendapat perhatian serius dari semua elemen. Terutama sampah rumah tangga yang dibuang ke sungai. Salah satunya popok bayi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro Hanafi mengatakan, pembersihan bantaran sungai merupakan tanggung jawab bersama karena erat kaitannya dengan kesadaran masyarakat. “Sungai ini merupakan salah satu daerah aliran sungai yang mengarah ke wilayah kota. Jadi sangat berpotensi menimbulkan penumpukan sampah yang menyebabkan banjir,” tutur Hanafi. Sabtu (17/10/2021).
Pembersihan secara massal sekaligus sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat di sekitar sungai agar ikut bertanggung jawab menjaga daerah sekitarnya dan tidak membuang sampah sembarangan. Hanafi menambahkan, dengan mengajak warga sekitar untuk turut kerja bakti, dapat menumbuhkan kesadaran pentingnya lingkungan bersih.
“Harapannya, kondisi kali bersih dari sampah bisa menyadarkan masyarakat dari berbagai bahaya. Mulai dari bencana banjir, penyakit, dan kondisi lingkungan yang kumuh,” imbuhnya.
Kepala Bidang Persampahan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) DLH Kabupaten Bojonegoro Muhayanah menambahkan, kegiatan dilakukan untuk memberi contoh bagi desa lainnya untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat. “Melalui kegiatan ini di harapkan masyarakat agar semakin sadar, peduli, terhadap sampah dan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan atau di sungai,” tegasnya Jumat (15/10/2021).
Termasuk didalamnya kegiatan pengatur kelembagaan persampahan dari tingkat rumah tangga hingga kabupaten. Sebab, ada beberapa titik sungai dengan kondisi banyak sampah. Jika tidak dibersihkan rawan menghambat aliran sungai, sehingga berpotensi banjir.
Dari hasil pengumpulan sampah pada bersih massal, Sabtu (18/9/2021) dihasilkan anorganik 1.602 kg dan organik 117 kg. Sampah Anorganik dipilah pada bank sampah terdekat dari lokasi, sedangkan Organik dibuat kompos di TPS 3R. (Red/Lis)