Diundang Dialog Oleh Pemkab Bojonegoro, Ditolak Pedagang Pasar Tradisional Kota Bojonegoro Karena Dipastikan Tak Jelas Hasil Keputusannya

SuaraBojonegoro.com – Perseteruan antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dengan pedagang pasar tradisional kota Bojonegoro masih berlanjut. Aura ketegangan pun kian pekat lantaran undangan dialog dari Pemkab yang dijadwalkan hari Jum’at ditolak mentah-mentah oleh pedagang pasar.

Salah satu pedagang pasar, Ugik mengatakan, pihaknya menolak undangan dialog dari Pemkab Bojonegoro itu karena nanti jelas tidak menghasilkan keputusan apapun. Udangan dialog pukul 13.00 WIB juga dikhwatirkan beresiko membuat batal ibadah puasa yang tengah dijalani, karena menurut mereka yang ada nanti justru malah debat kusir.

“Ya diundang dialog, lokasi di Bakesbangpol. Namun kita menolak hadir karena nanti ujungnya cuma debat kusir yang beresiko membatalkan puasa,” ucapnya, Sabtu (1/4/2023).

Baca Juga:  Jumlah ODP di Bojonegoro meningkat, Bertambah 7 Orang

Wasito, Ketua Paguyuban Pasar mengatakan jika para pedagang juga enggan membuang waktu dengan meladwni undangan dialog dari Pemkab Bojonegoro, karena ujung-ujungnya juga tidak akan menghasilkan keputusan apapun.

“Gak, kita gak akan buang waktu. Percuma, nanti juga tidak ada hasil dari pertemuan itu,” katanya.

Sementara itu Mahmudi, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bojonegoro, masih sulit ditemui saat hendak dikonfirmasi terkait agenda dialog yang akan berlangsung di Bakesbangpol Bojonegoro.

Perlu diketahui, perseteruan itu terjadi lantaran rencana relokasi pasar tradisional Kota Bojonegoro ditolak oleh pedagang. Penolakan terhadap upaya Pemkab Bojonegoro memindahkan pasar bukan tanpa alasan, diantaranya yakni tidak adanya sosialisasi terlebih dahulu, selain itu kios yang ditempati telah sah menjadi milik para pedagang, sebab dikuatkan dengan adanya akta sewa beli.

Baca Juga:  Pemkab Bojonegoro Tak Serius Tangani Soal Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Para pedagang pasar tradisional Kota Bojonegoro itu juga berkomitmen untuk terus melakukan perlawanan terhadap Pemkab Bojonegoro yang selama 2 tahun belakangan berupaya memindahkan lokasi pasar namun belum berhasil. (Red/Put)