SuaraBojonegoro.com – ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakar (LPPM) Universitas Bojonegoro hari ini, Rabu (8/5) melaksanakan kegiatan Diseminasi Sekolah Lapang Pertanian (SLP) yang telah dijalankan sejak tahun 2017, di Bojonegoro.
Sekolah Lapang Pertanian (SLP) merupakan salah satu program pengembangan masyarakat di bidang ekonomi milik ExxonMobil Cepu Limited yang bekerjasama dengan LPPM Universitas Bojonegoro dalam mendampingi para petani di empat desa, yakni Desa Gayam, Mojodelik, Brabowan dan Bonorejo, Kecamatan Gayam.
Kegiatan Diseminasi SLP dibuka dengan sambutan dari perwakilan EMCL, Ichwan Arifin yang memberikan gambaran tentang program pengembangan masyarakat dari EMCL, yang salah satunya adalah Sekolah Lapang Pertanian.
Selanjutnya sambutan dari Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Arief Januwarso, S.Sos, M.Si, yang memberikan apresiasi kepada para peserta Program SLP yang tingkat kehadiran dalam mengikuti pembelajaran di atas 80 persen.
Sementara itu, Ketua LPPM Universitas Bojonegoro, Laily Agustina Rachmawati, M.Sc, memaparkan dalam kegiatan Diseminasi Sekolah Lapang Pertanian ini, ada 3 hal utama yang berhasil dicapai selama 3 tahun pelaksanaan Program SLP, yakni meningkatnya produktifitas dari lahan para petani peserta program, berubahnya perilaku dalam pengelolaan lahan serta penurunan biaya produksi pertanian.
“Dalam Diseminasi SLP ini kami memaparkan tentang latar belakang kegiatan, tujuan serta capaian dalam pelaksanaannya, dan kami bersyukur karena bisa mencapai target yang dicanangkan, yakni peningkatan produktifitas, perubahan perilaku petani dan biaya produksi yang menurun,” ujar dosen Fakultas Pertanian tersebut.
Ia menambahkan, selama 3 tahun menjalankan program tersebut sudah lebih dari 200 petani yang didampingi, mulai dari petani biasa hingga taruna tani yang merupakan kelompok anak muda.
Dalam kegiatan hari ini, turut dihadiri SKPD dari dinas terkait yakni dari Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, dan Bappeda. Selain itu, turut hadir pemerintah desa setempat, perwakilan petani peserta SLP dan dari unsur TNI dan Polri.
“Harapan kami setelah Diseminasi ini, apa yang telah dilakukan bisa menjadi manfaat bagi masyarakat dan tentunya nantinya program SLP dapat singkron dan inline dengan program dari pemerintah,” imbuh Laily.
Kegiatan Diseminasi sore tadi diakhiri dengan kegiatan buka puasa bersama untuk lebih mempererat silaturahmi dan kebersamaan. Program SLP tahun 2019 ini sendiri akan segera mencapai titik akhir, setelah dalam pertemuan sebelumnya dilakukan kegiatan demonstrasi plot untuk aplikasi pemupukan tanaman padi. (Bim/Lis)